METROPOLITAN - Mahasiswa IPB University kembali menorehkan prestasi. Kali ini Ajwar Anas dari Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan dan Muhammad Fatahudin dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan berhasil menggagas Aplikasi Sahabat Quran. Sahabat Quran merupakan aplikasi pemantauan baca Alquran pada gadget anak yang berusia SD hingga SMP. Aplikasi ini memiliki kerja utama sebagai pengunci gadget anak ketika anak belum melaksanakan sholat dan membaca Alquran. “Yang menginspirasi kami dalam pembuatan gagasan aplikasi ini adalah maraknya anak-anak usia sekolah yang memegang gadget. Salah satu contohnya di daerah tempat tinggal saya, dimana anak yang sudah lulus SD keluar dari Taman Pendidikan Alquran (TPA) karena kecanduan bermain gadget,” kata Fatahudin. Sementara itu, Anas menjelaskan aplikasi yang dirancang ini digunakan oleh dua pengguna. Yang pertama adalah orang tua sebagai pengontrol dan yang kedua adalah anak sebagai media kontrol. Orang tua memiliki akses yang penuh untuk mengatur segala bentuk penugasan membaca Alquran anak serta amalan yaumiyah (harian) yang lainnya. Dengan ini, tugas bacaan Quran dan amalan lainnya bisa disesuaikan dengan aktivitas dan kemampuan anak. Aplikasi ini juga bisa berguna sebagai bahan peninjau dan evaluasi bacaan anak ketika orangtua dan anak bertatap muka secara langsung. “Adanya pemantauan kegiatan ke Islaman oleh orang tua, mulai dari sholat, baca Quran dan amalan yaumiyah lainnya dapat memberikan keunikan tersendiri untuk aplikasi ini yang membedakannya dengan aplikasi baca Alquran yang lain,” ucapnya. Aplikasi Sahabat Quran saat ini masih berupa gagasan yang juga disertai dengan prototype aplikasi. Ke depannya, pengembangan terhadap aplikasi tersebut akan coba untuk dilaksanakan. ”Untuk langkah konkretnya, kami akan bekerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir untuk membantu dalam pendanaan, kemudian bekerja sama dengan mahasiswa dari Departemen Ilmu Komputer IPB University sebagai pembuat program dari aplikasi,” imbuhnya. Mereka berharap agar aplikasi Sahabat Quran tersebut dapat segera direalisasikan dan digunakan oleh masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun international. “Kami berharap ada donatur atau sponsor untuk sama-sama menciptakan aplikasi ini, yang kebermanfaatannya bisa didapatkan baik di dunia maupun di akhirat,” bebernya. ”Dan hal yang paling penting adalah kami berharap aplikasi ini bisa menjadi solusi bagi pengawasan penggunaan gadget anak oleh orang tua. Terutama dalam hal membaca Alquran dan melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya,” tambah Anas. Sementara itu, melalui karyanya Anas dan Fatahudin meraih juara satu dalam Islamic Paper Competition yang diselenggrakan 31 Oktober-03 November 2019 di Universitas Negeri Padang. Lomba ini merupakan salah satu rangkaian Semarak Universitas Negeri Padang Islamic Fair yang dipimpin Unit Kegiatan Kerohanian Kampus. Anas dan Fatahudin merupakan satu tim di antara 16 finalis dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. (*/rez/run)