METROPOLITAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, melatih ratusan tenaga kesehatan Puskemas se-Kabupaten Bogor. Pelatihan ini diberikan secara khusus untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya pengelola Obat dalam menerapkan aplikasi pengelolaan obat berbasis online. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina mengatakan, ketersediaan obat harus terjamin terutama obat esensial di seluruh pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas Pembantu, Puskemas, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Bogor. “Sebagai upaya peningkatan ketepatan dan kebenaram data obat di Puskesmas, melalui pengelolaan obat berbasis online atau sistem informasi obat dan perbekalan kesehatan berbasis online. Diharapkan mampu meningkatkan dalam menjamin ketersediaan obat bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor. Serta mampu meningkatkan pengelolaan obat publik dapat berjalan dengan baik,” paparnya. Sementara itu, Kabid SDK Dinkes Kabupaten Bogor, Rahmi menuturkan, perencanaan kebutuhan obat dan perhitungan sisa stok obat merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menjaga ketersediaan obat. Perencanaan obat adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan, untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan puskesmas. “Data mutasi obat termasuk Sisa Stok Obat yang dihasilkan oleh puskesmas merupakan salah satu faktor utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan puskesmas. Dengan aplikasi pengelolaan obat berbasis online ini, diharapkan bisa menjamin ketepatan dan kebenaran data di puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan,” tegasnya. Ditempat yang sama, Kasi farmasi Dinkes Kabupaten Bogor, Runi R Pulungan menambahkan, pelatihan ini bisa menyiapkan SDM dalam pengelolaan obat diseluruh Puskesmas di Kabupaten Bogor. “Kami berharap ini bisa diterapkan dengan optimal, selain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat. Juga mampu mendorong terwujudnya Karsa Bogor sehat di Kabupaten Bogo,” tukasnya. (*/feb)