METROPOLITAN - Bupati Bogor Ade Yasin meminta kaum perempuan berani unjuk gigi di segala bidang, termasuk di kancah politik.Pernyataan itu disampaikan saat membuka Jambore Demokrasi, sekaligus Sekolah Demokrasi Perempuan Politik yang digelar KPU Kabupaten Bogor di aula KPU selama empat hari sejak Sabtu hingga Selasa (14-17/12). Menurut Ade Yasin, Kabupaten Bogor merupakan wilayah dengan jumlah pemilih terbesar seIndonesia.Dari sekitar 3,5 juta pemilih, hampir setengahnya merupakan pemilih perempuan. Untuk itu, pendidikan politik untuk kaum perempuan harus terus digalakkan. ”Pemilih di Kabupaten Bogor hampir sama jumlahnya antara perempuan dengan laki-laki, hanya beda tipis,” kata Ade Yasin. Selain itu, Ade Yasin menyoroti soal keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Bogor yang tidak pernah mencapai 10 persen. Saat ini, dari 55 kursi DPRD Kabupaten Bogor, hanya ada lima perempuan yang berhasil lolos.Mantan wakil DPRD Kabupaten Bogor itu membeberkan penyebab keterwakilan perempuan di legislatif tak pernah tinggi. ”Kendalanya kalau di partai politik itu kadang pesimis duluan lawan laki-laki. Atau juga nunggu ditunjuk ketua partai. Itu yang salah, jadi di pemilu ini sangat sulit mencari kader perempuan, susah sekali,” ungkapnya. Selain itu, Ade Yasin tak memungkiri kampanye membutuhkan finansial yang cukup besar. Politisi PPP itu menyebutnya dengan istilah isi tas. Rata-rata kaum Hawa minder ketika tidak memiliki finansial yang cukup. ”Memang ini bukan utama, tapi ya memang isi tas juga harus menunjang. Nggak mungkin ketika terjun itu nggak mengeluarkan isi tas, walaupun bukan hal yang utama. Kalau di saya itu, kualitas, integritas dan isi tas. Ini urutan menurut saya, bukan isi tas itu nomor satu,” beber Ade Yasin. Sebab, masih ada cara lain yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi faktor isi tas. Selain kualitas dan integritas, kedekatan dengan warga atau silaturahmi harus dimaksimalkan. Di tempat yang sama, Ketua KPU Kabupaten Bogor Ummi Wahyuni mengatakan, Sekolah Demokrasi Perempuan Politik merupakan agenda pendidikan politik berkelanjutan untuk kaum Hawa.Tujuannya menumbuhkan pemahaman politik untuk perempuan yang pada akhirnya meningkatkan partisipasi serta kualitas demokrasi. (fin)