METROPOLITAN - Masjid Raya Bogor menggelar pengajian rutin ibu-ibu, kemarin. Kegiatan yang mengusung tema ’Membangun Optimisme dalam Menjalani Hidup’ itu dihadiri ibu-ibu dari berbagai wilayah dan majelis taklim. Turut hadir KH Asep Abdul Wadud selaku penceramah dalam pengajian rutin tersebut. Dalam ceramahnya, ia mengajak para jamaah bersama-sama merenungkan firman Allah SWT yang tercantum dalam Surat Al-Baqarah Ayat 155-177. Surat itu berbunyi: Dan sungguh kami uji kalian dengan sedikit rasa ketakutan, lapar, kekurangan harta benda, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang ditimpa musibah. Mereka mengatakan, ’sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Mereka itulah orang yang akan mendapatkan rahmat dari Tuhan-nya dan mereka itulah orang-orang mendapatkan hidayah’. “Karena itu, di tengah krisis multidimensi yang menimpa bangsa kita ini, mulai dari krisis moral, ideologi, ekonomi dan lain sebagainya, kita bersama-sama merenungkan fiman Allah seperti yang sudah dibahas tadi,” katanya. Menurutnya, dari ayat yang sudah dibacakan tadi bisa ditelaah bahwa kehidupan manusia itu selalu berubahubah. Roda kehidupan selalu berputar dan terkadang dapat dijumpai kemudahan dalam segala bidang dan pada lain waktu, begitupun dengan kesulitan hidup. “Semua dinamika ini dinamakan sebagai ujian dari Allah SWT agar iman kita bisa menjadi tebal, kedekatan kita kepada Allah akan selalu bertambah,” ujarnya. Di tempat terpisah, Ketua DKM Masjid Raya Bogor Ahmad Fathoni berpesan agar kasidah yang sudah diberikan penceramah, dalam hal ini mengenai tugas sebagai umat muslim, dapat disyukuri dengan sebaik-baiknya. “Anugerah yang sudah diberikan tidak boleh membuat kita lena tentang bagaimana cara menggunakan nikmat tersebut secara baik dan benar,” kata Fathoni. “Begitu pula sebaliknya. Pada waktu kita dikasih cobaan oleh Allah SWT, tugas kita adalah bersabar. Kita harus selalu berhusnudhan kepada Allah. Kita perlu yakin, Allah akan memberikan kemudahan kepada kita. Mungkin saja nanti atau di kemudian hari,” tambahnya. (rez/run)