METROPOLITAN - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, sambangi pameran foto jurnalistik yang diselenggarakan Jajaran Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor, di Auditorium Mall Botani Square, kemarin sore.
Acara bertajuk 'Bogor Dalam Bingkai 2019' tersebut, menyuguhkan sejumlah foto jurnalistik, serta potret sederet peristiwa yang terjadi di Bogor, sepanjang 2019 kemarin.
Bima mengaku sangat menyukai, hasil jepretan PFI Bogor, yang berhasil merekam dan mengabadikan momen tertentu dalam sebuah gambar.
Tak hanya itu, sejumlah foto yang dipajang dalam acara ini juga menjadi pengingat bagi Pemerintah Kota Hujan, atas apa-apa yang belum sempat dilakukan, khususnya dari segi pembangunan dan kebijakan.
“Semuanya menarik. Dan yang penting adalah, semua foto ini menjadi pengingat bagi pemerintah Kota Bogor, karena masih banyak hal yang belum semua kita tuntaskan. Jadi melalui kegiatan ini, kita seperti dingatkan kembali. Masalah pembangunan, infrastuktur dan masih banyak lagi. Saya suka dan senang,” katanya kepada awak media.
Dari ratusan foto yang dipajang dalam acara tersebut, orang nomor wahid di Kota Hujan ini mengaku paling berkesan saat melihat foto dirinya bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, saat keduanya berdiri di tengah-tengah warga, di Lapangan Sempur, sesat pasca terpilih menjadi Wali Kota Bogor untuk kali kedua.
“Yang pali berkesan buat saya itu yang di Sempur. Ketika pelantikan menuju Balai Kota yang tidak sengaja, dan di foto dengan baik. Di situ ada emosi warga yang terjepret kamera. Itu momen yang langka karena saya menikmati betul bersama warga pada waktu itu. Terus ada juga foto yang sangat menyentuh, yaitu foto rumah kucing. Dua foto itu paling berkesan buat saya,” ujarnya.
Ketua Panitia Pelaksana Pameran Foto PFI Bogor 2020 Sandika menjelaskan, pameran foto tahun ini menampilkan 80 foto tunggal dan 6 foto story. Dimana pameran tersebut merupakan kali ke lima yang diadakan PFI Bogor. Selain pameran juga kita isi dengan berbagai workshop tentang foto teknik editing dan yang lainnya.
Tak hanya pameran, pihaknya juga menyiapkan sederet foto yang berisikan tentang teguran dan kritikan keras kepada jajaran pemerintah, terkait sejumlah peristiwa, kebijakan, dan pembangunan yang hingga kini belum terselesaikan.
“Seperti kasus pembunuhan terhadap Noven, yang sampai saat ini belum terungkap,” ujarnya.
Dirinya berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi semuanya. Terlebih sebagai fungsi pengingat dan teguran bagi jajaran pemerintah dan instansi terkait, agar sesegera mungkin menyelasikan apa yang belum selesai, dan mengahiri apa yang sudah dimulai.
“Intinya kami ingin kegiatan ini bermanfaat bagi semuanya,” harapnya.
Sekedar diketahui, total karya yang ditampilkan dalam pameran tersebut berjumlah 105 foto, hasil jepretan 15 PFI Bogor. Kegiatan tersebut berlangsung selama enam hari kedepan. Terhitung mulai Selasa (18/02), hingga Minggu (23/02) mendatang. (ogi/c/yok)