METROPOLITAN - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menargetkan angka kemiskinan Provinsi Jabar bisa mencapai 6,3 persen tahun ini. Angka ini turun dibanding pada 2019 yang sebesar 6,8 persen. ”Pada 2018, berdasarkan data BPS 7,25 persen turun menjadi 6,8 persen, dengan kecepatan yang sama tahun ini targetnya bisa 6,3 persen,” ujarnya di Sentul International Convention Center, Senin (2/3). Saat ini, jumlah desa di Jabar 5.312. Sementara itu, jumlah penduduk Jabar mencapai 50 juta jiwa. Angka ini berbeda jauh dengan provinsi tetangga, yaitu Jawa Tengah, dengan jumlah desa mencapai 8.000-an, dan penduduknya lebih sedikit yaitu 34 juta jiwa. Dalam 12 bulan, lanjutnya, banyak program inovatif untuk desa tersebut, mulai dari desa wisata, program satu desa satu startup dan lainnya. Hasilnya, meski anggaran terbatas, Jabar berhasil memangkas desa sangat tertinggal di wilayahnya. ”Walau dana terbatas, indeks kesuksesan pembangunan naik. Jabar menjadi provinsi pengentasan kemiskinan paling cepat,” katanya. Tahun ini, banyak hal yang menjadi fokus untuk membelanjakan dana desa. Tak hanya persoalan ekonomi, ketahanan masyarakat juga akan menjadi fokusnya. Selain itu, isu stunting juga akan menjadi agenda, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. ”Target tahun ini juga infrastruktur, ekonomi digital, pariwisata, nantinya di 2020 akan banyak lahir desa wisata,” tegasnya. Pada kesempatan yang sama, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, mengatakan bahwa tahun ini memang baru sekitar Rp17,4 miliar dana desa yang disalurkan di 40 desa di Kabupaten Bogor. Ia mencatat dana desa untuk Provinsi Jabar untuk 2019 sampai 2020 mencapai Rp5,94 triliun. ”Memang sekian kabupaten belum cair, Insya Allah tidak rumit. Untuk desa mandiri langsung cair 40 persen, makanya cepat jadi desa mandiri,” tegasnya. Ia menekankan prioritas penggunaan dana desa antara lain untuk transformasi ekonomi perdesaan, selanjutnya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Iamenilai diharuskan membangun infrastruktur di desa, dengan syarat harus bersentuhan langsung untuk ekonomi dan masyarakat. (cn/feb/run)