METROPOLITAN - Pemerintah Kota dan Kabupaten (Pemkot dan Pemkab) Bogor menyiapkan skema lumbung logistik di tingkat kecamatan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), khususnya jelang Ramadan. Lumbung logistik diharapkan menjadi solusi agar tidak terjadi kerawanan pangan selama masa pandemi Covid-19. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, lumbung logistik disiapkan untuk menghadapi situasi yang paling kritis. Untuk mencegah kerawanan pangan, Pemkot Bogor akan mendistribusikan cadangan pangan milik Pemkot Bogor sebanyak 300 ton. Cadangan pangan berupa beras tersebut akan didistribusikan ke seluruh kelurahan. “Kita siapkan keluarga yang terdampak yang tersebar di 68 kelurahan. Distribusinya melalui kelurahan, diupayakan sebelum Ramadan. Ini kita masih rapat teknisnya,” terang Dedie. Terkait anggaran untuk lumbung logistik, lanjut Dedie, akan diambil dari dana kelurahan sebesar Rp320 juta per kelurahan untuk memenuhi kebutuhan lumbung logistik kelurahan. “Hasil rapat dengan Kementerian Keuangan, 30 persen dari dana kelurahan juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lumbung logistik. Jadi setiap kelurahan dialokasikan sebesar Rp320 juta,” paparnya. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menganggarkan sebesar Rp188 miliar untuk alokasi 6.000 ton beras sebagai lumbung logistik. Jubir Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah menuturkan, 6.000 ton besar itu akan diberikan kepada 200.000 keluarga terdampak se-Kabupaten Bogor. “Setiap keluarga nantinya akan mendapatkan sebanyak 30 kilogram beras yang akan didistribusikan selama tiga bulan ke depan,” papar Syarifah. Bantuan itu diperuntukkan bagi masyarakat untuk mencegah kerawanan pangan pada masa Ramadan. Untuk pendistribusian akan diperbantukan pihak Polres Bogor. “Kita sudah koordinasi dengan polres. Intinya dari sisi jaringan dan pengamanan polisi siap. Bupati inginnya pekan ini atau maksimal minggu depan sudah didistribusikan,” tambah Syarifah. (bs/feb/run)