METROPOLITAN - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor mengambil langkah untuk menggeser anggaran kejuaraan senilai Rp2 miliar di tengah pandemi Covid-19. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk insentif atlet potensial dan andalan. ”Insentif ini diberikan kepada atlet potensial dan andalan, khusus cabang olahraga (cabor) perorangan. Karena cabor perorangan kita kan prestasinya sudah dikenal di nasional,” ujar Ketua KONI Kota Bogor Benninu Argoebie, Minggu (7/6). Ia menyebut sebelumnya KONI hanya menganggarkan insentif bagi atlet selama empat bulan, dan dengan adanya pergeseran anggaran tersebut, durasi insentif akan menjadi tujuh bulan. ”Kami tadinya menunggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan untuk insentif atlet. Tapi dipercepat sekarang menggunakan dana yang ada,” ungkap Benn. Benn mengaku pergeseran anggaran dilakukan lantaran tidak adanya kejuaraan cabor apa pun saat pandemi Covid-19 berlangsung. ”Daripada anggaran tidak terpakai, lagipula ini kan demi kesejahteraan atlet,” katanya. Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhamd Saeful Bakhri (ASB) mengapresiasi langkah KONI Kota Bogor. Menurutnya, kebijakan tersebut tepat dilakukan saat pandemi Covid-19. ”Minimal anggaran itu bisa membantu meringankan beban ekonomi atlet di tengah pandemi,” ucapnya. Namun, jelas ASB, pemberian insentif itu mesti dibarengi raihan prestasi olahraga bagi Kota Bogor. ”Kami mendukung sepenuhnya, asalkan harus dibarengi prestasi di tingkat daerah, nasional hingga internasional,” jelasnya. ASB menambahkan, Komisi IV selama ini selalu mendukung penuh program KONI, baik dari sisi penganggaran maupun kebijakan yang akan berdampak terhadap peningkatan prestasi atlet. ”Gengsi suatu daerah itu tergantung dari prestasi olahraga yang diraih. Makanya kami selalu dukung, selama sifatnya positif,” tandasnya. (*/feb/run)