seremoni

RK Optimis Jabar Bisa Bangkitkan Ekonomi Kreatif

Rabu, 10 Juni 2020 | 10:21 WIB

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil resmi mengukuhkan pelaksana harian ”Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar” secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (9/6). KOMITE Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar memiliki dasar hukum, yakni Peraturan Dae­rah No 17/2017 tentang Peng­embangan Ekonomi Kreatif, Peraturan Gubernur Jabar No 83/2019 tentang Komite Eko­nomi Kreatif dan Inovasi Jabar serta Keputusan Gubernur Jabar No: 064/Kep.288-Dispar­bud/2020 tentang Bagian Struk­tur Organisasi dan Susunan Personalia Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar. Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, meyakini Komite Eko­nomi Kreatif dan Inovasi Jabar yang terdiri dari pelaku eko­nomi kreatif dan para inovator ini mampu mendorong per­tumbuhan ekonomi kreatif di Jabar. Selain itu, tugas Komite Eko­nomi Kreatif dan Inovasi Jabar adalah memberi masukan agar keputusan di lingkungan Pe­merintah Daerah Provinsi Jabar sesuai arah perkembangan ekonomi kreatif dan dunia. ”Saya optimis Jabar akan menjadi provinsi pertama yang bangkit dari sisi ekonomi kre­atif pascapandemi Covid-19 karena salah satunya (didukung) Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar yang hari ini (9/6) dikukuhkan,” ujar Kang Emil. Dalam acara tersebut, Kang Emil pun menyampaikan ama­nat yang harus dilakukan Ko­mite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar dalam waktu dekat, yaitu menyembuhkan industri ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19 serta melakukan adaptasi ulang pascapandemi Covid-19. ”Lakukan recovery selama (pandemi) Covid-19 ini, ke­mudian reconfigure atau kon­figurasi ulang yaitu adaptasi pasca-Covid-19. Dengan be­gitu, akhirnya tumbuh cara-cara (ekonomi kreatif) baru di masa depan,” tutur Kang Emil. ”Jadi di balik semua musibah tentu ada hikmah, di balik (ter­dampaknya) bisnis yang ber­temu fisik lahir pula bisnis baru yang tidak perlu ada perte­muan atau e-commerce,” ucap­nya. Selain itu, Kang Emil berharap agar Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar mampu me­lahirkan gagasan jangka panjang disokong dengan sumber daya Jabar yang mumpuni. Dirinya pun berpesan agar mereka turut merangkul seluruh lapi­san ekonomi di Jabar, termasuk dengan digitalisasi di desa. ”Saya titip juga jangan lupa ekonomi inklusif harus jadi warna karena saat ini masih mencitrakan ekonomi kreatif hanya ada di domain manusia kota, sementara manusia desa hanya menjadi obyek bukan subyek,” ujar Kang Emil. ”Salah satu tugas (komite) adalah ekonomi inklusif oleh kreativitas, merevolusi digital­kan desa sehingga menjadi pilihan bagi para lulusan per­guruan tinggi agar tidak semua (bekerja) di kota, tapi ada pe­mikiran baru tinggal di desa tapi tetap terkoneksi ke dunia,” katanya. Kang Emil pun menyarankan 27 kabupaten/kota di Jabar untuk ikut membentuk ”Ko­mite Ekonomi Kreatif dan Inovasi” untuk membuka peluang kolaborasi di Jabar. Hadirnya Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar juga diapresiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Krea­tif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) dan akan dija­dikan sebagai permodelan dalam kebangkitan ekonomi pascapandemi Covid-19. ”Komite ini diapresiasi oleh Menparekraf Wishnutama dan beliau akan menjadikan Jabar sebagai permodelan dalam bangkitnya (ekonomi kreatif) pasca-Covid-19 melalui kola­borasi dari seluruh pihak, ter­masuk pariwisata yang (di Jabar) bertahap akan beradaptasi saat AKB,” kata Kang Emil. (sin/feb/run)

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB