METROPOLITAN - Total sumbangan yang telah diberikan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk penanganan Covid-19 mencapai Rp11 miliar. Ketua Divisi Pemberdayaan Aparatur, Non-Aparatur dan Masyarakat, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Dudi S Abdurachim, menyatakan dana sumbangan tersebut diberikan sukarela oleh para ASN. Tidak ada paksaan atau pemotongan gaji dalam kegiatan bertajuk ASN Jabar Peduli Covid-19 itu. ”Gaji dan tunjangan ASN langsung masuk ke rekening masing-masing. Kalau mereka mau berdonasi, dapat mengirim ke rekening yang telah kami buka,” ujar Dudi di Bandung, Rabu (10/6). Selain memberikan sebagian rezekinya secara sukarela, lanjut Dudi, ASN di lingkungan Pemprov Jabar juga turut berperan dalam penanggulangan Covid-19 dengan mengedukasi masyarakat soal bahaya Covid-19. ”Sekitar Rp9 miliar (dana sumbangan, red) sudah kami sumbangkan ke gugus tugas provinsi. Sisanya kami tunggu sampai akhir Juli, nanti akan kita sumbangkan ke gugus tugas dan masuk kas daerah,” terangnya. Dana sumbangan dari ASN yang disalurkan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar juga digunakan untuk membantu biaya operasional pihak kecamatan yang melaksanakan program dapur umum. ”Untuk lebih dari 600 kecamatan dan setiap kecamatan mendapatkan Rp1 juta untuk biaya operasional dapur umum,” imbuhnya. Dudi mengaku pihaknya juga sudah menerjunkan seratus ASN ke 27 kabupaten/ kota di Jabar untuk memperbaiki saluran data dan informasi sebagai upaya membarui dan mendukung Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar). ”Data yang diperbaiki berkaitan dengan segala hal tentang Covid-19, terutama yang berkaitan dengan peta persebaran Covid-19 di daerah-daerah. Data informasi ini diolah Pikobar untuk membantu divisi-divisi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar bekerja,” bebernya. Ia menjelaskan seluruh divisi di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar bekerja berdasarkan data. Dengan data yang komprehensif, keputusan yang diambil diharapkan tepat sasaran dan penanggulangannya berjalan optimal. Ia mencontohkan, dalam mengedukasi masyarakat soal Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 harus mengetahui informasi penting apa yang belum diketahui masyarakat, seperti mencuci tangan dengan benar maupun tentang social distancing. Jika data itu terangkum maka proses edukasi bisa efektif dan efisien. (sin/ feb/run