seremoni

Khawatir Restu Orang Tua, Berharap Corona Mereda

Selasa, 14 Juli 2020 | 09:28 WIB

Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih aktif melakukan seleksi untuk menjaring relawan dari kalangan milenial. Mereka nantinya bertugas melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat. SEBELUM terjun ke la­pangan, mereka harus men­jalani rapid test terlebih da­hulu agar tim medis menge­tahui kondisi para relawan. Salah seorang relawan Co­vid-19 di Jawa Barat, Yohanes (22), mengaku telah meng­gelar rapid test yang dilaku­kan panitia seleksi. Kemu­dian akan ada pengarahan terkait apa yang bakal kami lakukan ketika sudah ditem­patkan di daerah masing-masing untuk menjalankan pelacakan. ”Hari ini kita ada tes rapid dulu. Nanti kita juga ada pengarahan biar dikasih tahu apa saja yang dilakukan ke­tika bekerja jadi relawan,” kata Yohanes. Yohanes yang merupakan warga Kota Bandung itu mengaku mendaftar men­jadi relawan sebagai orang yang akan melakukan pela­cakan (tracing) di Kota Cimahi. Nantinya Yohanes mayoritas akan menjalankan pelacakan secara online. Pelacakan itu berdasarkan data yang dimasukkan tim IT ke aplikasi Pikobar. ”Jadi un­tuk pelacakan dari pasien sejauh ini arahannya baru secara online saja,” katanya. Dengan demikian, ia bisa lebih berjaga-jaga agar tak terpapar ketika melakukan pelacakan. Untuk menjadi relawan hal yang paling sulit ketika akan mendaftar adalah izin dari orang tua. Sebab, mereka khawatir Yohanes bisa tertu­lar virus yang cukup mema­tikan ini. Dan yang paling berbahaya adalah ketika Yohanes justru masuk dalam kategori orang tanpa gejalar (OTG), dan ma­lah menyebarkan virus co­rona kepada orang lain. ”Cuma saya mikirnya ka­rena ini niat baik untuk mem­bantu, semoga apa yang dida­pat juga baik,” ujarnya. Apalagi saat ini pemerintah daerah khususnya di Jabar sangat membutuhkan ban­tuan termasuk dari relawan untuk menangani penyebaran COVID-19. Maka, tidak ada salahnya jika kita turut mem­bantu. Kekhawatiran dari keluarga juga sempat dirasakan calon relawan lainnya, Putri Novi­triani. Ia menuturkan, awalnya keluarga tidak memberi izin Putri untuk bekerja sebagai relawan penanganan Covid-19 di Jabar. Namun, setelah di­jelaskan apa yang lakukan ini bermanfaat dan bisa mem­buat penanganan kasus lebih cepat selesai, akhirnya kelu­arga mengizinkan. ”Mereka bilang, yang penting saya juga jaga diri (agar tidak terpapar),” kata Putri. Meski dirinya juga sempat riskan, tapi Putri akan beru­saha bekerja semaksimal mungkin dan tidak lupa meng­gunakan alat pelindung diri di sana bertatap muka dengan orang banyak. (idn/rez/run)

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB