seremoni

Hipmi-Dispora Ciptakan Pengusaha Muda Tangguh

Rabu, 16 September 2020 | 16:02 WIB

METROPOLITAN - Per­kembangan ekonomi di ma­sa pandemi Covid-19 saat ini cukup meresahkan. Dari ke­resahan itulah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Bogor bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor menga­dakan diskusi umum, Dis­pora Youthpreneur Academy, dengan tema ‘Jadilah pengu­saha muda yang andal dan tangguh’. Diskusi yang diikuti sekitar 30 peserta itu diadakan langs­ung di D’Bozz Cafe, Graha Pena Radar Bogor, Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Yasmin, dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. “Acara ini dilakukan dengan keingi­nan tinggi menciptakan ba­nyak pengusaha sukses di Kota Bogor,” ujar Ketua Hip­mi Kota Bogor Zulfikar. Kegiatan itu, lanjut Zulfikar, diinisiasi Dispora untuk men­gubah mindset anak muda yang kebanyakan hanya ingin jadi karyawan. Ketua Dispora Kota Bogor Heri Kar­nadi menyebut ada tiga pro­gram pemerintah dalam sek­tor ekonomi pascapandemi. Pertama, membuka kem­bali berbagai bisnis. Kedua, memberi bantuan usaha yang sempat mati oleh Dinas UM­KM sebesar Rp5-10 juta/usaha. Ketiga adalah kegiatan seperti saat ini, yaitu meng­gali potensi wirausaha muda dan kiat-kiat untuk masuk pasar usaha besar. Ia juga berharap peserta dapat mengambil banyak manfaat dari kegiatan ini. “Saya meminta keseriusan, inisiatif dan niat baik untuk membangun kembali harapan kehidupan perekonomian Kota Bogor. Gali ilmu dari pe­materi saat ini dan kembang­kan ide bisnis. Tak hanya te­ori saja, tetapi praktik,” katanya. Kegiatan itu juga didukung penuh oleh Radar Bogor dengan menyediakan tempat berlangsungnya acara. CEO Radar Bogor Hazairin Sitepu mengatakan, kesulitan paling besar dalam segala bidang dan aspek kehidupan adalah memulai. Semua orang punya kapa­sitas relatif sama, tetapi dibe­dakan dengan niat dalam memulai. “Akan banyak per­timbangan yang akan dihada­pi, tetapi yang harus pertama dilakukan adalah memulai,” ujarnya. Ia menyebut manfaat dari memulai bisnis baru, selain untuk diri sendiri, adalah bisa menjadi sebuah penyelamatan bagi banyak orang dengan merekrut me­reka. Lain halnya dengan peserta yang hadir dari berbagai latar belakang dan tujuan berbeda. Sebagian orang membagikan pengalaman dan kisah per­jalanannya di dunia kerja. Tagor membuat bisnis dengan mengelola sampah, bahan organik menjadi pupuk dan anorganik di produksi menjadi bahan kerajinan. “Alasan saya memulai bisnis ini karena sampah jadi ma­salah besar sampai saat ini,” katanya. Tetap saja ada kendala yang ia hadapi, apalagi semenjak pandemi. Yaitu kepercayaan masyarakat yang masih me­mandang rendah kegiatan pengolahan sampah. Rista, seorang Event Orga­nizer dan Wedding Organizer, juga membagikan pengala­mannya berbisnis sejak satu tahun lalu. Ia sempat meng-handle ke­giatan PLN, Raker Lipi, bah­kan acara kepolisian. Sedang­kan wedding organizer di Bogor cukup sulit di saat pandemi. Ia memberikan alasan kenapa hadir dalam kegiatan ini. “Aku tertarik karena ingin tahu banyak ilmu baru. Ren­cananya ingin buka usaha baru. Karena saat pandemi, usaha seperti EO dan WO cukup sulit,” ujarnya. (rb/feb/run)

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB