Menangani masalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bukan perkara mudah. Salah menangani, risikonya cukup berat. Kendati begitu, pekerjaan itu berhasil dijalani Iyep Yudiana sejak 2002. DELAPAN belas tahun sudah Iyep mengurus ODGJ. Tugas itu ia lakoni sampai diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 2006. Saat ini Iyep menduduki jabatan Koordinator Lintas Sektoral dan Integrasi (KLSI ) di Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi (RSJMM) Kota Bogor. Banyak hal berkesan yang ia alami. Termasuk saat membebaskan ODGJ yang dipasung dan merawatnya sampai sembuh total hingga bisa menjadi tulang punggung keluarganya saat ini. “Alhamdulillah ini yang paling berkesan. Kepuasan batiniah yang tak terhingga,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin. Ia juga merasa bisa bermanfaat bagi orang lain. Apalagi ketika dirinya harus memfasilitasi ratusan ODGJ di kota dan kabupaten di lingkup Jawa Barat dan Provinsi Banten. “Memang semua pekerjaan tak semulus yang diperkirakan. Buktinya, stigma negatif terhadap ODGJ yang masih ada di masyarakat dan kesadaran keluarga untuk minum obat dan kontrol berobat rutin yang masih rendah hingga kini. Mereka itu harus dirangkul. Harus diperhatikan dan dirawat. Bukan dibiarkan,” katanya. Iyep menambahkan, nyaris di 24 kota dan kabupaten di Jawa Barat dan tujuh kota dan kabupaten di Banten sudah berhasil dikunjungi. “Hampir semua yang dikunjungi sudah bekerja sama untuk kami fasilitasi dalam pelayanan kesehatan jiwa di RSJMM. Intinya di mana pun bekerja harus sungguh-sungguh dan melakukan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (yos/c/feb/run)