seremoni

Penerimaan Infak dan Zakat Turun Jadi Rp4,5 M

Senin, 21 Desember 2020 | 16:02 WIB

METROPOLITAN - Pene­rimaan infak dan zakat oleh Badan Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor tahun ini menga­lami penurunan. Hal itu terungkap saat Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Covid-19 kepada Unit Peng­umpul Zakat (UPZ) Masjid di aula PPIB, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Kamis (17/12). Ketua Baznas Kota Bogor Chotib Malik mengatakan, pengumpulan zakat dan infak di masjid terus berjalan meski diakuinya terdapat penurunan target penerimaan. Jika se­mula penerimaan zakat dan infak ditargetkan bisa men­capai angka Rp8 miliar, namun saat pandemi Covid-19 ini realisasi yang berhasil dikum­pulkan berjumlah Rp4,5 mi­liar. “Sampai hari ini sudah kami salurkan Rp2,5 miliar untuk 7.000 penerima, dalam bentuk paket fakir miskin dan paket kesehatan,” ungkap Chotib. Ia menegaskan zakat dan infak yang dikumpulkan itu disalurkan kepada masyara­kat terdampak Covid-19. ”Jangan sampai ada masyara­kat yang kelaparan. Walaupun penerimaan infak dan zakat selama pandemi Covid-19 turun,” pintanya. Sementara itu, dalam So­sialisasi Pencegahan dan Penanganan Covid-19 untuk 40 UPZ masjid, Wali Kota Bo­gor Bima Arya mengingatkan kembali soal pentingnya pe­nerapan protokol kesehatan. ”(Kasus, red) Covid-19 di Kota Bogor sedang tinggi-tingginya. Kalau di Maret rata-rata kasus hanya sebelas orang (per hari,red), setelah Ramadan dua minggu tidak ada kasus. Namun merambat naik pada Juni dan sekarang mencapai 50-70 kasus Covid-19 per hari. Sampai hari ini ter­hitung 3.000 orang terkena Covid-19, dengan rincian 841 orang dirawat di rumah sakit, 118 orang meninggal dan ri­buan lainnya sembuh,” ung­kap Bima Arya. Bima mengatakan, langkah yang sedang diikhtiarkan ya­kni menambah fasilitas dalam bentuk rumah sakit darurat sebagai bentuk antisipasi atas lonjakan kasus yang terjadi setiap harinya. Rumah sakit darurat ini nantinya akan di­peruntukkan bagi pasien dengan gejala sedang dan berat. Pemerintah Kota (Pem­kot) Bogor menargetkan bu­lan depan rumah sakit daru­rat sudah bisa beroperasi. ”Kami juga akan memper­kuat unit lacak atau tim sur­veilans. Tim ini begitu ada kasus positif, kontak eratnya dilacak. Tapi karena kasus per hari sudah 70 orang yang ar­tinya harus mencari dan mengawasi kontak erat 1.400 orang, sementara personel unit lacak tidak sampai 1.500,” tandas Bima. (*/feb/run)

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB