seremoni

Manisnya Melon Golden Asli Bogor, Kebunnya Dipantau Kamera Pengawas

Senin, 14 Juni 2021 | 16:01 WIB

Melon atau Cucumis Melo L merupakan buah yang punya kandungan vitamin dan mineral bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya, melon golden alisha yang dikembangkan di Bogor. Melon golden alisha punya bentuk bulat dan permukaan kulit mulus tidak berjala. Melon yang matang berwarna kuning, daging buahnya kemerahan dengan rasa manis yang khas. Golden alisha adalah varie­tas melon yang tengah di­kembangkan Agribusiness and Technology Park (ATP) Insti­tut Pertanian Bogor (IPB) Bogor. Hal itu diungkapkan Manajer Kemitraan ATP IPB University, Sarwono. Ia men­gatakan, melon ini dibudi­dayakan di greenhouse dengan teknologi hidroponik substrat, yang dilengkapi dengan sen­sor kelembaban media, pH media, electrolit conducti­vity dan suhu. Serta dilengkapi kamera pengawas untuk mengamati perkembangan melalui smart­phone. “Kami tanam melon dimulai awal 2020 lalu. Melon varietas golden alisha ini merupakan pengembangan dari budidaya tanaman buah yang ada di ATP,” katanya, belum lama ini. Tak kurang ada 800 tanaman melon yang dibudidayakan dalam polybag dengan media tanam cocopeat ditambah arang sekam. Bulan ini mer­upakan waktu panen buah melon. “Untuk melon ini bisa dipanen di usia 65 sam­pai 70 hari. Di sini kita tidak ambil buah kedua, tapi tanam lagi. Sebelum penanaman atau kalau sudah panen green­house sterilisasi disemprot pakai pestisida,” ungkapnya. Ia menjelaskan, budidaya melon golden alisa sama saja dengan melon dari va­rietas lain, yakni butuh per­hatian yang cukup. Di green­house, lanjutnya, penyerbukan bunga tidak secara alami dengan bantuan serangga, namun perlu dilakukan penyerbukan buatan. “Di greenhouse kekurangannya kita harus menyerbukan sen­diri secara manual. Kita per­nah menggunakan lebah, tapi tidak maksimal. Penyer­bukan ini dapat dilakukan sekitar jam tujuh sampai sem­bilan pagi,” jelasnya. Agar buah yang dihasilkan seusai keinginan, bakal buah pada ruas yang dipilih tunas ke sembilan sampai 12. Se­hingga pembuangan tunas bawah dan atas rutin dilaku­kan pada saat memasuki usia tanam tiga minggu. “Dari tunas nomor sembilan sampai 12 itu kita pilih nanti yang tentunya bagus dan pertum­buhan bagus, itu yang diam­bil. Sisanya dibuang,” beber Sarwono. Untuk gangguan hama, sam­bungnya, yang harus dianti­sipasi adalah kutu kebul. Hama serangga yang biasanya menyerang daun pada saat usia tanam satu minggu. Se­lain itu, kutu kebul sebagai vektor virus yang menyebab­kan penyakit pada tanaman melon. “Hama kutu kebul meng­isap cairan daun dan daun bisa keriting. Jika dia bawa virus dan terkena virus bisa gagal panen. Untuk antisi­pasi kita pasang yellow trap dan penyemprotan kimia,” tuturnya. Selain di greenhouse seluas 320 meter persegi yang ada Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor itu, ATP juga membudidaya­kan melon golden alisha di wilayah lain melalui mitra petani. Di antaranya di Cianjur, Sukabumi, Bekasi, dan Tang­erang. “Sedangkan untuk pemasaran, ATP bekerjasama dengan mitra usaha yang ter­sebar di wilayah Jabodetabek. Harga buah melon golden alisha saat ini di tingkat pe­tani untuk reseller Rp25 ribu per kilogram,” tuntasnya. (ryn/b/suf/run)

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB