Pandemi Covid-19 yang mendera negeri ini sudah berlangsung hampir dua tahun. Berbagai sendi kehidupan pun berubah total hingga merontokkan perekonomian masyarakat. Pandemi Covid-19 secara nyata juga mengganggu aktivitas ekonomi. ANGKA pengangguran dan kemiskinan diperkirakan meningkat. Melihat kondisi masyarakat saat ini, sekelompok tani bernama Leuit Jajaka bergotong royong membantu masyarakat tanpa harus mengeluarkan uang. Sebuah komunitas tani yang awalnya mengurus pertanian, seiring berjalannya waktu karena lahan yang digunakan merupakan lahan orang lain, saat ini lahan tersebut sudah dibangun pemiliknya. ”Untuk saat ini fokus kami adalah pengembangan sumber daya manusia, meluncurkan UMKM, dan program Milenial Peduli,” kata Ketua Umum Leuit Jajaka, Aditya Pratama, saat ditemui Metropolitan, belum lama ini. Dimulai sejak Juni 2021, Leuit Jajaka berhasil melaksanakan program Milenial Peduli jilid 1. Dalam jangka waktu pengumpulan minyak jelantah selama sepuluh hari, berhasil mengumpulkan 60 kg minyak jelantah yang akan disalurkan kepada pengepul yang berada di Cikeas. ”Alhamdulillah, hasil pengumpulan jilid 1 dapat 60 kg minyak jelantah yang dihargai per kilogramnya Rp11.000. Kami belanjakan beras 50 kg dan mi instan tiga dus, berhasil mendapat 59 bungkus sembako,”beber koordinator acara, M Agung Prayoga. Meskipun reaksi awal masyarakat sekitar menyepelekan program tersebut, dengan terus mengedukasi dan pembuktian secara nyata, akhirnya masyarakat sadar bahwa minyak jelantah dapat menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan tumbuhnya pengetahuan masyarakat mengenai minyak jelantah, Leuit Jajaka melaksanakan kembali Milenial Peduli jilid 2 dalam batas waktu pengumpulan pada 4 Agustus 2021. Tidak hanya dukungan masyarakat, kini Milenial Peduli juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Bogor, kapolres, dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor. ”Dalam menjalankan program Milenial Peduli, awalnya sedikit sulit dalam mengedukasi masyarakat sekitar,”ujar Agung. Bahkan, mendapatkan kendala saat penyaluran minyak jelantah ke Cikeas karena tidak memiliki akomodasi. Sehingga harus menghubungi anggota dewan untuk meminjam mobil yang dapat mengangkut minyak jelantah dan para anggota. ”Dengan dukungan-dukungan yang diterima, Leuit Jajaka mengaku semakin semangat untuk mewujudkan cita-cita dan harapan dengan program-program yang dapat menyejahterakan warga sekitar,”pungkasnya. (mg6/ yok/run)