METROPOLITAN - Intellectual Club of Public Relation (ICPR) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan (Unpak) Bogor kembali mengadakan Speak Up Day Ketujuh, Senin (6/12). Kegiatan tahunan yang diadakan klub profesi FISIB Unpak itu adalah sebuah kegiatan yang melatih dan mencari talenta muda di bidang public relation. Dalam acaranya, terdapat lomba speach contes, pidato, storyteling diskusi kritis, dan juga essai yang diikuti siswa-siswi tingkat SMA se-Jabodetabek. Selain lomba, ada juga bincang hangat bersama dua narasumber yang sudah terkenal di bidang public relation, yakni seorang stand up comedian Dany Beler, dan public speaker terkenal Maya Rachma. ICPR FISIB Unpak dikenal di kalangan kampus sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang punya keberanian tampil di depan panggung sebagai seorang Master of Ceremony (MC) dan seorang public speaker. ”ICPR melatih kita untuk memiliki karakter yang kuat. Jadi ketika di depan umum, itu sudah identik dengan ICPR. Istilahnya kita itu dilatih menjadi orang-orang depan panggung,” kata Ketua Pelaksana Speak Up Day Ketujuh, Egi Rafsanjani, kepada Metropolitan, Senin (6/12). Dengan mengangkat konsep 90-an, jelas Egi, Speak Up Day Ketujuh kali ini identik dengan sesuatu hal yang terbaik pada masa 90-an. Seperti, musik, fesyen, dan juga lifestyle-nya. Sehingga, kaum milenial juga bisa terbuka pikirannya mengenai masa lalu. ”Kami mengangkat masa itu kembali ke masa sekarang. Karena kita bisa belajar bukan hanya di masa sekarang, di masa lalu pun kita bisa eksplore dengan apa yang terjadi di masa lalu,” ujar Egi. Selama kurang lebih empat bulan, Egi dan 69 panitia acara lainnya menyusun acara tahunan bagi klub kebanggaannya. Di tengah situasi pandemi Covid-19, para panitia Speak Up Day Ketujuh tak hentinya mengupayakan agar acara tahunan tersebut tetap belangsung dan terselenggara. ”Di tahun sebelumnya, kami mengadakan secara daring melalui Zoom. Tapi di tahun ini kita adakan penuh secara langsung atau offline. Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Di samping itu, kesulitan membuat even ini di tengah pandemi, tentunya dari segi mobilitas kita untuk mengadakan rapat panitia dan lainnya. Tapi alhamdulillah, semua bisa terlaksana dan lancar,” terang Egi. Dari terselenggaranya acara Speak Up Day Ketujuh, Egi berharap public relation bisa lebih dikenal secara umum. Sebab, bagi beberapa orang, masih asing di telinganya ketika mendengar apa itu public relation. ”Karena tentunya kami ingin memperkenalkan apa itu public relation itu sendiri. Kemudian, kami ingin membentuk SDM yang memiliki kreativitas dan juga daya saing, kompetisi yang bisa bermanfaat untuk orang sekitar,” tutup Egi. (far/c/eka/run)