seremoni

Dullay Rose Tatto Studio Bisa Menutup Tato Lama dengan yang Baru

Selasa, 11 Januari 2022 | 16:01 WIB

METROPOLITAN - Tato atau seni merajah tubuh seperti sudah menjadi tren di berba­gai kalangan. Namun biasanya, ketika ingin membuat tato di tubuh, banyak orang yang akan berpikir ribuan kali untuk melakukannya karena cen­derung permanen. Pemilik Dullay Rose Tatto Studio, Dullay mengatakan, setelah ditato, kondisi kulit tidak akan kembali normal 100 persen. Meski dihapus menggunakan laser, bekas tato masih akan tetap ada. “Makanya sebelum menato, kita harus berpikir seribu kali. Karena setelah ditato tidak akan pernah kembali normal,” kata Dullay, Senin (10/12). Lalu bagaimana jika telanjur memiliki tato kemudian bosan atau menyesal? Tenang saja, studio tato yang beralamat di Lawanggintung, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, itu punya solusinya. Menurutnya, memang tak jarang orang yang memiliki tato bosan dengan gambar yang telah melekat di tubuh­nya. Atau bahkan ada yang menyesal pernah menato dengan gambar tertentu, se­perti foto atau nama kekasih yang kemudian menjadi man­tan. Dullay Rose Tatto Studio bisa mengatasi masalah ter­sebut dengan cara cover-up atau menutup tato lama dengan tato yang baru. “Saya kasih solusi dengan cover-up,” tuturnya. Menurutnya, saat ingin meng-cover-up tato, gambar tidak sepenuhnya keinginan kon­sumen. Ia harus menyesuai­kan gambar lama yang ingin di-cover-up. “Saya harus me­nyesuaikan tebal-tipisnya tinta dari gambar lama yang ingin di-cover-up,” ungkapnya. Dullay menceritakan, bia­sanya tato yang ingin di-cover-up yaitu nama atau foto man­tan pacar yang sudah putus hingga gambar yang tidak maksimal. Sehingga ingin dibuat gambar baru yang le­bih bagus. “Paling banyak ya nama mantan, atau foto gambar mantan. Ada juga gambar tato yang tidak maksimal,” ujar Dullay. Dengan kemampuan meng-cover-up tato, studionya ba­nyak didatangi penikmat seni rajah tubuh ini. Dullay pun tak membatasi atau membeda-bedakan konsu­mennya sehingga siapa pun bisa datang ke studionya. “Semua ke sini (studionya di Lawanggintung, red), mu­lai dari sopir angkot, tukang bangunan, hingga bos-bos dari luar kota datang. Terakhir ada juga yang datang dari luar negeri. Australia,” ung­kapnya. Di era digital saat ini, ia juga sangat terbantu dengan me­dia sosial. Sebagian besar karyanya ditampilkan di me­dia sosial dan banyak men­gundang konsumen datang ke studionya. “Selain banyak yang kenal saya dari beberapa festival dan lomba yang pernah saya iku­tin, medsos juga sangat mem­bantu,” tandasnya. (fin/eka/ run)

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB