seremoni

Desa Gunungputri Kembangkan Inovasi Smart Pole

Senin, 5 September 2022 | 16:01 WIB
DIALOG: Kepala Desa Gunungputri Daman Huri saat berdialog di Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Jumat (2/9).

METROPOLITAN - Sejak 2019, Desa Gunungputri, Ke­camatan Gunungputri, terus berbenah mengejar keterting­galan. Hingga akhirnya dino­batkan menjadi desa digital. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan desa berbasis teknologi informasi, Desa Gunungputri mengem­bagkan inovasi smart pole atau tiang pintar. Hal itu diungkapkan Ke­pala Desa Gunungputri Daman Huri saat berdialog di Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Jumat (2/9). Menurutnya, sebagai desa digital, Desa Gunungputri dapat membantu mewujud­kan Kabupaten Bogor sebagai smart city. ”Dalam hal ini, dimulai dari skala desa, yang kemudian dapat berkembang terus dan dapat saling berbagi pengala­man, serta membantu mewu­judkan pemerintahan desa dengan pelayanan terbaik dan terpadu terhadap masyarakat dan juga tata kelola pemerin­tah yang lebih informatif dan transparan,” ungkapnya. Untuk diketahui, sejak 2019, Desa Gunungputri membuat program percepatan agar da­pat mengejar ketertinggalan. Sehingga melahirkan berba­gai inovasi yang sesuai program Pancakarsa Kabupaten Bogor. Selama dua tahun mengejar ketertinggalan, akhirnya da­pat menghasilkan 23 pre­stasi, baik di tingkat kabupa­ten maupun nasional. Pada 2021, Desa Gunungputri memanfaatkan dana Satu Miliar Satu Desa (Samisade), antara lain untuk membangun tiang telekomunikasi di 14 titik yang tersebar di 14 RW. Daman Huri mengaku pi­haknya banyak mengerjakan turunan produk tiang tele­komunikasi ini. Di antaranya, wifi murah untuk masyarakat dan CCTV di 64 titik se-Desa Gunung putri. Ke depan, ini akan menjadi income bagi desa dan digunakan untuk membangun bidang-bidang yang lain. Ditambah dengan adanya Samisade, pihaknya terdorong membuat satu skala prioritas yaitu pembua­tan tiang telekomunikasi. Hal itu untuk mendukung infra­struktur telekomunikasi. ”Termasuk juga mendukung pemberdayaan masyarakat, dengan adanya pelatihan-pelatihan bisa didanai dari hasil Samisade 2021 kemarin. Kepala desa juga harus bisa mengubah mindset atau cara berpikir, memandang pembangunan ini. Kalau kita hanya memandangnya se­perti dulu, kapan mau sele­sainya,” ujar Daman. Soal smart pole, terang Da­man, dalam waktu dekat di Desa Gunungputri akan di­bangun smart pole atau tiang pintar yang terkoneksi di da­lam Android, untuk lebih memudahkan para perangkat desa, RT, RW, linmas, dan babinsa dalam melayani ma­syarakat. ”Ada tombol-tombol khu­sus, nanti akan kita berikan kepada RT atau RW. Kalau merah misalnya terkoneksi dengan linmas dan babinsa. Sehingga nanti GPS langsung ada di Android mereka untuk meluncur. Berarti ada sesua­tu segi keamanan yang perlu ditangani,” terangnya. Sedangkan jika masalah kesehatan, lanjutnya, tombol hijau akan terkoneksi dengan sopir ambulans berikut GPS, hingga ambulans langsung meluncur. ”Memang ini perlu edukasi, perlu pemberian pelatihan tentang digitalisasi di desa. Selain sedang dipersiapkan untuk digitalisasi di bidang government atau pemerinta­han, juga kita terus mengedu­kasi dengan didirikannya 16 taman baca, taman literasi. Jadi Desa Gunungputri juga menjadi desa literasi,” jelasnya. Desa adalah kunci kema­juan daerah dan penentu kemajuan bangsa. Aktivitas pembangunan daerah harus berdampak langsung pada desa dan berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup warga desa. Inovasi-inovasi yang sesuai dengan seman­gat dan program Pancakarsa yang ada di Kabupaten Bogor juga diimplementasikan dalam berbagai program dan kebi­jakan di desa. (*/eka/run)

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB