METROPOLITAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bogor melakukan Coaching, Mentoring, dan Conseling di lingkungan Pemkab Bogor Tahun 2022 terhadap para sekretaris dinas dan kepala bidang lingkup Pemkab Bogor. Hal itu dilakukan untuk menciptakan smart Aparatur Sipil Negara (ASN), pejabat administrator yang profesional dan kompeten, melek teknologi, lincah, dan mampu bekerja dalam tim untuk mendorong terwujudnya birokrasi kelas dunia. “Kami butuh smart ASN yang bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan lintas sektoral juga antarstakeholder untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan di masyarakat, serta mendorong tercapainya target-target pembangunan dan mendorong terwujudnya birokrasi berkelas dunia,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin. Menurutnya, dalam birokrasi pemerintahan, kepemimpinan Eselon III dituntut memiliki kompetensi taktis. Yaitu mampu menerjemahkan visi dan misi pemerintah daerah secara nyata ke dalam bentuk program kegiatan, memberdayakan potensi, mengelola dinamika, serta merespons berbagai isu strategis dalam unit kerjanya. Pada era digital 4.0 seperti saat ini, birokrat harus memiliki dimensi-dimensi kompetensi sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman. “Juga harus mampu memahami permasalahan di masyarakat. Mengingat permasalahannya semakin kompleks dan dinamis, sehingga tuntutan masyarakat akan pelayanan yang prima juga terus meningkat,” kata Burhanudin. Burhanudin menyatakan, pada periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018–2023 dihadapkan banyak tantangan, seperti bencana alam yang cukup besar di awal 2020, disusul pandemi Covid-19 hampir dua tahun, dan sekarang ini ancaman resesi akibat instabilitas geopolitik dan dinamika ekonomi global. “Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, namun kinerja sasaran strategis dan indikator Pemkab Bogor sudah cukup baik. Hasil itu diperoleh berdasarkan data yang disampaikan Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan KemenPAN-RB,” imbuhnya. Sekretaris BKPSDM Susi Hastuti menuturkan, kegiatan itu dilakukan untuk memberi pengetahuan dan pemahaman terkait tata cara melakukan coaching, mentoring, dan conseling. “Serta terbangunnya komunikasi antara atasan langsung dengan bawahannya terkait dengan target yang akan dicapai, dan kompetensi apa yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan lebih efektif,” bebernya. (*/mam/run)