Minggu, 21 Desember 2025

Sekda Beberkan Kronologi Munculnya Kasus Cacar Monyet di Kota Bandung

- Rabu, 1 November 2023 | 16:45 WIB
ILUSTRASI - Cacar monyet, sebuah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox. (HO/KLIKTIMES/FREEPIK)
ILUSTRASI - Cacar monyet, sebuah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox. (HO/KLIKTIMES/FREEPIK)

METROPOLITAN.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memastikan adanya satu kasus cacar monyet atau monkeypox di Kota Bandung.

Berikut ini kronologi munculnya kasus cacar monyet di Kota Bandung.

Adanya kasus cacar monyet di Kota Bandung diakui Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna.

Baca Juga: Pemkot Bogor Rotasi Mutasi Pejabat Akhir Bulan Ini

"Kita minta Dinkes sebagai leading sector harus fokus ke sana. Konon katanya, saya pernah lihat informasi saja bahwa potensinya itu dari bersentuhan. Tidak seperti Covid-19 dari udara saja, droplet sudah berbahaya," kata Ema Sumarna.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung Ira Dewi Jani memaparkan, kasus cacar monyet di Kota Bandung telah terkonfirmasi positif berdasarkan hasil dari lab RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.

"Kronologisnya, tanggal 23 Oktober 2023, pasien ke puskesmas karena sudah ada lesi yang muncul di badannya, maka dicurigai ke arah monkeypox. Lalu tanggal 24 Oktober dirujuk ke RSHS," kata dia.

Baca Juga: Atap Ruang Kelas SDN Taman Pagelaran Ciomas Ambruk Imbas Puting Beliung, Siswa Terpaksa Belajar Daring

"Kita dapat hasil labnya tanggal 27 Oktober. Diagnosa pastinya keluar dari hasil pemeriksaan lab RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso," imbuh Ira.

Ia menjelaskan, pasien cacar monyet tersebut merupakan warga asli Kota Bandung berjenis kelamin laki-laki dan berusia 36 tahun.

Ira menuturkan, sampai 21 hari ke depan, Dinkes terus memantau anggota keluarga yang serumah dengan pasien. Sembari berusaha mencari kontak erat lainnya.

Baca Juga: Jelang Akhir 2023, PAD Kota Bekasi Masih Jeblok, Sekda Junaedi Beberkan Penyebabnya

"Kalau kontak erat, baru dengan orang serumahnya karena pasien sudah di ruang isolasi RSHS, belum bisa kita tanya lebih lanjut. Jadi untuk penularannya belum tahu dari mana. Belum tahu juga apakah ada orang yang punya tanda atau gejala yang mirip dengan yang dia alami," tuturnya.

Dari hasil pemantauan sampai Senin, 30 Oktober 2023, kondisi pasien secara klinis masih stabil. Namun, belum bisa dipulangkan karena masih ada serangkaian tes dan pemeriksaan untuk memastikan kondisinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ryan Muttaqien

Sumber: Pemkot Bandung

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X