METROPOLITAN.ID - Militer Houthi Yaman telah mendeklarasikan dukungan untuk palestina dalam konflik melawan Israel.
Juru Bicara Militer Yaman Houthi, Yahya Saree, mengumumkan dukungan untuk Palestina dalam konflik melawan Israel.
Pernyataan Yahya Saree yang merupakan jubir Militer Yaman Houthi ini memunculkan dinamika politik dan militer di Timur Tengah dalam melawan Israel.
Kelompok militan Houthi Yaman, yang awalnya muncul sebagai gerakan politik dan militer di Yaman utara, telah lama menjadi fokus perhatian internasional.
Baca Juga: Waspada! Cacar Monyet Kini Tembus 29 Kasus, 3 Daerah Ini Paling Banyak Kasus
Mereka dipimpin oleh Hussein Badr al-Din al-Houthi, seorang tokoh politik dan aktivis dari sekte Zaidiyah, yang merupakan cabang Islam Syiah yang berbeda dengan Syiah Dua Belas yang dominan di Iran, Irak, dan Lebanon.
Gerakan Houthi, yang juga dikenal dengan nama Ansar Allah, bermula sebagai upaya untuk melindungi dan menghidupkan kembali tradisi agama dan budaya Zaydi.
Budaya tersebut terasa terancam oleh pengaruh kelompok Salafi Sunni yang menyebarkan paham di daerah-daerah tradisional Zaydi dengan dukungan negara.
Namun, pergerakan Houthi mulai mengalami perubahan signifikan, terutama di bawah pimpinan Hussein Badreddin al-Houthi.
Pada awalnya, gerakan ini lebih fokus pada perlindungan dan pemeliharaan tradisi agama dan budaya Zaydi.
Baca Juga: Dinkes Bantah Ada Kasus Cacar Monyet di Kota Bogor
Seiring dengan berjalannya waktu, gerakan ini semakin terpolitisasi dan mengalami perubahan arah ke arah aktivisme politik.
Perubahan signifikan dalam perjalanan gerakan Houthi terjadi ketika Hussein Badreddin al-Houthi menentang invasi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003 dan mulai memperluas gerakan ke arah aktivisme politik.
Hussein Badreddin al-Houthi juga menjadi kritikus Presiden Ali Abdullah Saleh, yang dipandang sebagai pendukung Amerika Serikat. Hal ini membuat gerakan Houthi menjadi tantangan serius bagi pemerintahan Saleh.