METROPOLITAN.ID - Tragedi konflik Palestina dengan Israel kembali menimpa Rumah Sakit Al Quds di Kota Gaza yang kali ini melibatkan adanya penembak jitu atau Sniper.
Konflik Palestina dengan Israel mengakibatkan adanya serangan sniper yang menewaskan setidaknya satu orang dan melukai 28 lainnya.
Informasi yang disampaikan oleh Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan bahwa mayoritas korban penyerangan yang dilakukan Israel adalah anak-anak, dengan dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Arkhan Kaka Menjadi Bintang Timnas Indonesia U-17 Yang Menempuh Jarak 12,47 kilometer
Dalam rilisnya, Bulan Sabit Merah menyatakan keprihatinan mendalam terkait dampak tembakan penembak jitu yang secara spesifik mengincar rumah sakit.
Situasi semakin rumit dengan mayoritas korban luka adalah anak-anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan.
Di sisi lain, Militer Israel menolak untuk memberikan informasi terkait lokasi operasi tersebut, dengan alasan bahwa ini dapat membahayakan pasukan mereka.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Akan Garap Versi Indonesia Drama Korea Descendants Of The Sun
Keputusan ini menuai kontroversi karena sulit untuk memahami situasi sepenuhnya tanpa keterbukaan mengenai lokasi dan konteks operasi militer.
Sebelumnya, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad menyebut ratusan orang terluka akibat serangan rudal yang dilakukan Israel di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Meskipun beberapa bagian bangunan RS Indonesia runtuh, rumah sakit tersebut masih dapat beroperasi, meski dengan tantangan besar.
Baca Juga: Laporan WHO: Lonjakan Wabah di Gaza Akibat Dampak Konflik Israel dan Palestina
Video amatir yang diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo menunjukkan momen serangan rudal, di mana orang-orang berusaha mencari perlindungan.
Serangan ini, seperti dilaporkan, terjadi di sekitar RS Indonesia di Gaza, menciptakan ketegangan di wilayah tersebut.