METROPOLITAN.ID - Penemuan dua ladang migas di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Indramayu membuka potensi baru bagi sektor migas Indonesia.
Hasil Penemuan dua ladang migas di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Indramayu dilakukan oleh PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina melalui pengeboran dua sumur eksplorasi di Provinsi Jawa Barat.
Temuan dua ladang migas di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Indramayu dianggap sebagai hasil dari strategi eksplorasi yang masif dan agresif, menunjukkan kesuksesan implementasi perusahaan.
Sumur eksplorasi, termasuk Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Field, Kabupaten Bekasi, dan East Akasia Cinta (EAC)-001 di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu.
Dua Sumur Eksplorasi tersebut memberikan kontribusi positif terhadap potensi akumulasi migas baru di area onshore Jawa Barat Utara.
Namun, penemuan ini tidak tanpa kontroversi.
Baca Juga: Bill & Ted’s Excellent Retro Collection Akan Dihapus dari Nintendo eShop dan PlayStation Store
Sebagian warga di sekitar lokasi pengeboran di Bekasi mengeluhkan dampak lingkungan yang mereka rasakan.
Dampak ini meliputi suara bising operasional, kepulan asap yang berembus ke wilayah tempat tinggal, dan getaran yang terasa sampai ke rumah-rumah.
Meskipun Pertamina memberikan kompensasi, sebagian warga merasa bahwa jumlahnya tidak sebanding dengan dampak yang ditimbulkan.
Salah seorang warga Bekasi, Eki, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kompensasi yang diberikan oleh Pertamina.
Meskipun mengapresiasi temuan sumber migas baru, Eki khawatir bahwa manfaatnya hanya akan dinikmati oleh sekelompok kecil orang.
