Dua trainset Kereta Api Turangga dipindahkan ke Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK) dan Depo Kereta Bandung (BD) untuk operasional Kereta Api Manahan. Operasional KA Turangga juga berpindah dari Daerah Operasi VIII Surabaya ke Daerah Operasi II Bandung.
Baca Juga: Prof Endin Mujahidin Ikhtiar Wujudkan UIKA Bogor Menuju Kampus Mandiri
Terakhir, setelah Gapeka 2023 diberlakukan, layanan lintas barat seperti Argo Parahyangan mulai beroperasi pada akhir pekan dan hari libur nasional dengan nomor KA 65 dan 66 untuk Kereta Api Turangga.
Tentu saja, kereta ini juga mengalami insiden, seperti pada perlintasan antara Stasiun Jombang dan Stasiun Sembung pada 30 Maret, di mana lokomotif mengalami kerusakan akibat insiden dengan truk gandeng yang juga menyebabkan kerusakan pada jalur rel.
Sebagai salah satu layanan kereta api yang telah mengalami sejumlah perubahan teknologi, rute, dan layanan, Kereta Api Turangga terus beradaptasi dengan perubahan dan berusaha memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi penumpangnya.
Baca Juga: Kejar Setoran PAD, Kota Bogor Maksimalkan Retribusi Sedot WC
Diketahui, kecelakaan kereta api antara KA Turangga dengan Kereta Bandung Raya terjadi di kawasan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 5 Januari 2024 pagi.
Akibat kejadian tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Yakni masinis, asisten masinis dan pegawai PT KAI.
Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Bandung AKBP Kusworo Wibowo, dikutip dari suara.com, Jumat 5 Januari 2024.
Ia mengatakan, terdapat tiga orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.
Ketiga korban yang disebutkan oleh Kusworo meliputi masinis, asisten masinis, dan pegawai PT KAI.
Namun, belum ada informasi jelas mengenai masinis dari kereta mana yang menjadi korban.***