METROPOLITAN.ID - Penetapan mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau lebih dikenal sebagai Tom Lembong, sebagai tersangka kasus korupsi impor gula tengah menjadi perbincangan hangat.
Kasus tersebut berkaitan dengan dugaan kerugian keuangan negara mencapai Rp400 miliar selama periode 2015 hingga 2023, akibat pemberian izin impor gula kristal mentah karena tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Penetapan status tersangka bagi Tom Lembong mengundang sorotan luas, bukan hanya karena posisi dan pengaruhnya di dunia pemerintahan dan bisnis, tetapi juga karena keterkaitannya dengan isu-isu strategis lainnya.
Baca Juga: Komisi III DPRD Sidak Pembangunan Pasar Gembrong Sukasari, Beri Catatan Ini
Publik ingat, dalam debat calon wakil presiden yang berlangsung pada 21 Januari lalu, nama Tom Lembong sempat disebut tiga kali oleh Gibran Rakabuming Raka dalam sesi debatnya dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Gibran pertama kali menyebut nama Tom Lembong saat merespons ketidakpuasan Cak Imin atas jawabannya saat debat Cawapres tersebut.
“Mungkin Gus Muhaimin juga tak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya, mungkin itu kan dapat contekan dari Pak Tom Lembong,” kata Gibran, menyindir keterlibatan Lembong saat live debat Cawapres.
Kemudian, saat Cak Imin menanyakan tentang LFP (lithium ferrophosphate) yang merupakan alternatif untuk nikel, Gibran kembali menyebut nama Tom Lembong dua kali.
Ia menyinggung bahwa, Lembong dan timnya kerap berdiskusi tentang isu ini, namun mempertanyakan mengapa Cak Imin tidak memahami topik tersebut.
"Saya enggak tahu, ya, Pak Tom Lembong dan timsesnya sering diskusi dengan cawapresnya, masa cawapresnya enggak paham. Aneh lo," ujar Giban.
Baca Juga: Perkuat Fundamental Kinerja, BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun
Sindiran berlanjut dengan Gibran yang secara langsung menanyakan apakah Cak Imin memiliki pandangan yang sama dengan Tom Lembong terkait kebijakan nikel.
“Apakah Gus Muhaimin anti nikel juga seperti Pak Tom Lembong?” tanyanya.