Senin, 22 Desember 2025

Mantan Pemimpin Walhi dan Greenpeace Indonesia Nur Hidayati Meninggal Dunia di Usia 51 tahun

- Rabu, 6 November 2024 | 09:08 WIB
Nur Hidayati, yang lebih dikenal dengan panggilan Mbak Yaya meninggal dunia. (Instagram/@greenpeaceid)
Nur Hidayati, yang lebih dikenal dengan panggilan Mbak Yaya meninggal dunia. (Instagram/@greenpeaceid)


METROPOLITAN.ID - Mantan pemimpin Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) dan Greenpeace Indonesia, Nur Hidayati, yang lebih dikenal dengan panggilan Mbak Yaya meninggal dunia pada Selasa, 5 November 2024.

Dirinya menutup usia di 51 tahun dengan berbagai peran yang telah diembannya untuk menjaga bumi dan memperjuangkan keadilan sosial bagi lingkungan Indonesia.

Kabar duka ini sendiri pertama kali disampaikan oleh Walhi melalui akun media sosial resmi mereka. Walhi menyampaikan bahwa, kehilangan sosok Mbak Yaya adalah kehilangan yang sangat mendalam.

Baca Juga: Ajak Musisi dan Seniman di Sukabumi, Paslon Fahmi Dida Jadi Aktor di Balik Pementasan Video Klip Kreatif Kampanye Serasi

"Hari ini, kami kehilangan seorang teman, sahabat, seorang pembela HAM dan pejuang lingkungan yang konsisten sepanjang hidupnya. Nur Hidayati atau yang akrab kami panggil mbak Yaya, Direktur Eksekutif Nasional WALHI periode 2016-2021. Rest in Power mbak Yaya!"," tulisnya di akun X yang dikutip Metropolitan, Rabu 6 November 2024.

Mbak Yaya dikenal sebagai seorang aktivis perempuan yang telah lama berjuang untuk isu-isu lingkungan hidup dan hak asasi manusia (HAM).

Lahir di Indonesia pada 14 Agustus 1973, Yaya menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) di bidang teknik lingkungan, yang menjadi fondasi kuat bagi kiprahnya dalam dunia lingkungan.

Baca Juga: Perangkat Daerah Diminta Serius Wujudkan Kesetaraan Gender di Bogor

Karier Mbak Yaya sebagai aktivis lingkungan dimulai sejak usia muda dan semakin berkembang ketika ia memimpin berbagai organisasi lingkungan penting.

Salah satu tonggak besar dalam kariernya adalah saat ia terpilih menjadi Direktur Eksekutif Walhi Nasional pada 2016, sebuah posisi yang ia emban hingga 2020.

Kepemimpinan Yaya di Walhi tersebut sangat berpengaruh, terutama dalam memperjuangkan keberlanjutan lingkungan hidup dan memerangi kerusakan alam yang terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali.

Baca Juga: Di Balik Pagar Besi Puncak Bogor, Cerita Pedagang Ngotot Jualan di Pinggir Jalan Meski Telah Ditertibkan

Sebelum bergabung dengan Walhi, Yaya juga pernah menjabat sebagai Kepala (Country Director) Greenpeace Indonesia.

Dalam peran ini, ia memperjuangkan berbagai kampanye lingkungan internasional, termasuk isu perubahan iklim dan perlindungan hutan.

Tak hanya itu, Yaya juga aktif di berbagai organisasi sipil lainnya, seperti Sawit Watch, yang berfokus pada advokasi industri kelapa sawit berkelanjutan, dan Kiara, sebuah organisasi yang memperjuangkan hak-hak masyarakat pesisir dan kelautan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X