METROPOLITAN.ID - Aksi carok hingga menewaskan saksi pasangan calon (paslon) dari bupati dalam Pilkada Sampang 2024 tengah trending di X.
Video berdurasi pendek yang merekam tragedi berdarah itu menampilkan sekelompok pria menggunakan celurit untuk menyerang korban di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, pada Minggu, 17 November 2024.
Peristiwa carok saat ini tengah viral dan langsung menyedot perhatian publik, terutama setelah seorang saksi pasangan calon bupati, Jimmy Sugito Putra, tewas mengenaskan di tangan para pelaku.
Baca Juga: Kronologi Tragedi Carok di Pilkada Sampang Madura, 5 Pelaku Tewaskan Saksi Paslon Jimad Sakteh
Tragedi ini terjadi saat ketegangan politik yang melibatkan calon bupati pasangan nomor urut 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz, atau yang dikenal dengan nama Jimad Sakteh.
Sebelum serangan yang berujung pada kematian Jimmy, situasi sempat memanas. Dalam sebuah video yang kini viral, terdengar penjelasan seorang pria yang menjelaskan bagaimana rombongan H Slamet Junaidi dihadang.
“Mobil kijang terparkir di tengah jalan, rombongan H Idi kemudian memilih jalur lain dan sempat cekcok mulut. Rombongan akhirnya bisa pulang setelah situasi sedikit mereda,” jelas pria tersebut seperti dikutip Selasa, 19 November 2024.
Baca Juga: Nikita Mirzani Kecam Isa Zega, Ungkap Kesal dengan Penampilan Wanita Saat Umrah
Kekerasan itu berakhir dengan kematian Jimmy, yang tewas bersimbah darah setelah mendapatkan luka bacok yang cukup serius.
Asal Usul Tradisi Carok
Dihimpun dari berbagai sumber, asal usul carok dapat ditelusuri kembali ke abad ke-18 Masehi di Pulau Madura, yang pada saat itu masih berada di bawah penjajahan Belanda.
Baca Juga: Daftar Tempat Wisata yang Lagi Viral di Puncak Bogor, Catat untuk Ide Liburan Akhir Pekan
Salah satu peristiwa yang menjadi cikal bakal lahirnya tradisi carok adalah pemberontakan yang dipimpin oleh seorang pria bernama Pak Sakera di Pasuruan, Jawa Timur.
Pak Sakera merupakan seorang mandor kebun tebu, melawan penjajahan Belanda dengan menggunakan celurit untuk membunuh banyak tentara Belanda yang menahan dan menindas rakyat.