Lanjut dia, situasi saat ini memperburuk risiko pemutusan hubungan kerja, terutama di sektor-sektor yang terdampak langsung oleh perubahan besar, seperti industri media.
Baca Juga: Rangking FIFA Timnas Indonesia Turun Buntut Kegagalan di Piala AFF 2024
Pihaknya menyadari bahwa tantangan global yang semakin kompleks, ditambah dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi, membawa dampak yang cukup besar bagi model bisnis perusahaan media.
Namun ia tetap berharap, solusi yang lebih manusiawi dan solutif dapat ditemukan, daripada mengambil langkah-langkah yang merugikan pekerja.
“Tatanan dunia yang baru pasti ada sesuatu yang baru juga. Walaupun ke depan, kita berharap tidak ada yang namanya badai PHK atau monster PHK,” papar dia.
Baca Juga: 4 Game RPG Yang Dapat Diskon dari Steam pada Winter Sale untuk Periode Desember 2024
Immanuel menyarankan agar perusahaan media melihat masalah ini secara menyeluruh dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan yang berdampak langsung terhadap kehidupan para pekerja.
Ia mengingatkan, industri media harus berpihak kepada pekerja, terutama para jurnalis yang memiliki kontribusi besar dalam menjaga demokrasi dan keterbukaan informasi di Indonesia.
Wamenaker juga berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan kepada para jurnalis yang terdampak, sebagai bagian dari upaya menjaga kesejahteraan pekerja di tengah tantangan industri media di era digitalisasi ini.
