Dan ternyata Rektor UIKA saat ini juga ternyata kader PMII dari IAION Sunan Gunung Jati Bandung. Dan semangat juang yang penuh istikamah dan penuh pengabdian di dunia kemahasiswaan dan di masyarakat sebagai Ketua Organisasi Gerakan Buruh Angkut di Pasar yang terdiri dari masyarakat kecil.
Dan hal ini nyata-nyata menjadi modal sahabat Qiwong untuk mengabdi selama 3 periode di DPRD Kota Bogor sebagai politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ada juga sahabat Edi Kholki yang juga anggota DPRD Kota Bogor dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara ada juga pejabat ASN di Kementerian Perindustrian Prof. Dr. Ir. Rizal Alamsyah (IPB) saat ini sebagai peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Dr. Irawan (peneliti Kementan saat ini BRIN), Fitri Hasanah, STIP (IPB, Kemneterian Perindustrian), Subhan Anas, SP, MM (Kepala Bagian Program dan Evaluasi, Pusat Politeknik Pertanian, Kementerian Pertanian), Dr. Zahrul Muttaqin (Atase Kehutanan di Kedubes RI di Tokyo, Kementeroian Kehutanan), ada Prof Dr. Maemunah Sa’diyah (Wakil Rektor I UIK), Dr. Jaenal Effendi (Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB Univ), dll yang bisa menjadi menjadi simpul-simpul kemajuan Gerakan PMII di berbagai isntansi dan Perguruan Tinggi) di wilayah Kota Bogor.
Oleh sebab itu sudah saatnya IKAPMII Kota Bogor lebih beran lagi dan berbenah diri untuk menyongsong dinamika perubahan dan turut serta dalam menyukseskan mencapai Indonesia Emas 2045.
Perkembangan PMII dan NU yang pesat di Kota Bogor ini berkat kepemimpinan sahabat Nu’man Abdul Hakim sebagai dedengkot PMII di Jawa Barat, yang sukses dalam perjalanan karier politiknya menjadi anggota dPRD Jawa Barat 2 periode, kemudian menjadi anggota DPRRI 3 periode dan terakhir menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat.
Periode IKA PMII sekarang dipandang cukup bagus untuk membangun jejaring dan mengkonsolidasikan antar alumni di berbagai daerah. Langkah tersebut merupakan pondasi dasar bagi tegaknya wadah para alumni PMII yang tersebar di mana-mana.
IKAPMII sudah saatnya mendampingi dan membimbimbing kader-kader PMII untuk menciptakan blue print strategi pengembangan kader, pembuatan data base dan penataan administrasi yang bagus, sehingga kita dapat melihat persebaran, keahlian serta spesifikasi bidang para alumni.
Langkah ini sangat penting sebagai variabel dalam merumuskan pengembangan kaderisasi dan konsolidisasi organisasi dan strategi pergerakan dalam peran sertanya membangun bangsa ke depan. Dalam kontestasi nasional para alumni PMII - yang menempati jabatan-jabatan penting di pemerintahan sekaligus lintas partai politik - ternyata cukup punya tempat tersendiri.
Sejak reformasi dimulai dari pemerintahan KH Abdurrfahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo dan bahkan saat ini di Prabowo Subianto, kader PMII atau NU yang selama ini sudah terbiasa ada dalam lembaga legislatif (impinan DPR/MPRRI), saat ini sudah banyak menempati Jabatan-jabatan di kabinet seperti Muaemin Iskandar, Abdul Kadir Karding, Nusron Wahid, Nasaruddin Umar dan Arifatul Khoiri Fauzi.
Meskipun para Menteri tersebut berasal dari berbagai Partai Politik dan organisasi kemasyarakatan yang berbeda, akan tetapi peran mereka sebagai kader PMII menunjukkan keberhasilan dalam karier di eksekutif pemerintahan, sehingga perannya sangat ditunggu oleh para kader PMII muda dan generasi muda bangsa lain untuk menunjukkan keberhasilan dalam membangun Good Governance dan memnciptakan pemerintahan yang bersih dan profesional (Clean Goverment), terutama dalam memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme dalam menyusun regulas, kebijakan dan prioritisasi program pembangunan dan industrialisasi dan hilirisasi dalam pengelolaan Sumberdaya Alam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Diharapkan para alumni bisa terus membangun kebersamaan dan berdialog tentang permasalahan, proses dan dinamika persoalan dalam penyelenggaraan negara agar kedepan menjadi lebih baik.
Misalnya terkait dengan efisiensi anggaran, pencegahan korupsi, kolusi, nepotisme, penegakan hukum dan keadilan, pemagaran kawasan laut, rencana perpindahan Ibukota Negara yang sedang berkembang saat ini, dan lain-lain yang merupakan cita-cita reformasi 1998.
IKAPMII dan PMII harus terus berjuang dalam mencapai cita-cita reformasi menuju perbaikan sistem penyelenggaraan negara agar semakin maju, tetap kreatif dan inovatif dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Program dan Agenda Politik Strategis
Peran menonjol selama ini dari kader PMII dan IKAPMII sat ini masih dalam kiprah di Partai Politik. Kader PMII/IKAPMII tersebar terutama dalam jangka waktu yang panjang di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) karena PPP telah ada sejak masa Pemerintahan Orde Baru. Banyak kader PMII yang menjadi anggota DPR/MPR dari PPP.