METROPOLITAN.ID - Kental manis ternyata masih banyak digunakan sebagai minuman susu untuk anak.
Hal ini menunjukkan minimnya pengetahuan masyarakat akan gizi untuk anak.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (Unpas) Bandung Dokter Alma Lucyati mengatakan praktik pemberian kental manis untuk anak sebagai minuman susu ini harus menjadi sorotan bersama.
“Banyak orang tua masih memberikan susu kental manis untuk anaknya karena rasanya enak dan harganya murah. Ini yang jadi PR kita bersama,” ujar dr. Alma dalam sesi pembekalan untuk kader Aisyiyah, belum lama ini.
Ia menegaskan, kental manis bukanlah produk yang layak diberikan kepada anak-anak sebagai pengganti susu sapi atau susu formula.
Kandungan gula yang sangat tinggi, bahkan lima kali lipat lebih banyak daripada susu sapi biasa, membuatnya justru berisiko menimbulkan masalah kesehatan serius.
“Susu kental manis tidak diperkenankan untuk diberikan kepada anak, apalagi bayi. Kandungan gulanya tinggi, dan zat besi serta vitamin dan mineral di dalamnya sangat sedikit,” jelas dia.
Selain itu, yang juga harus diperhatikan orang tua adalah pemenuhan kebutuhan zat besi anak.
Kekurangan zat besi pada masa pertumbuhan bisa berdampak fatal terhadap perkembangan otak, serta meningkatkan risiko anemia.
Zat besi adalah salah satu mikronutrien penting yang diperlukan dalam masa tumbuh kembang, terutama pada anak usia di bawah lima tahun.
Sebab itu, pemberian makanan yang kaya akan zat besi sangat ditekankan dalam setiap intervensi gizi.
“Salah satu penyebab stunting yang jarang disadari adalah kurangnya asupan zat besi. Anak mungkin terlihat gemuk karena banyak konsumsi manis, tapi sebenarnya gizinya tidak terpenuhi,” ujar Dokter Alma.