Namun, kepastian motif baru akan terungkap setelah para pelaku berhasil ditangkap.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Cafe Estetik Dekat Candi Borobudur dengan Menu Lezat serta Panorama Menawan
Pihak kepolisian juga masih mengumpulkan keterangan saksi di lokasi kejadian dan menegaskan komitmennya untuk segera mengungkap kasus ini.
Diketahui, korban dan salah satu pelaku pernah terlibat perselisihan pada tahun 2019 di kawasan Jembatan Kertapati.
Perselisihan itu sempat memuncak hingga terjadi penusukan yang dilakukan oleh Ahmad terhadap pelaku.
Dalam keterangannya di rumah sakit, Ahmad yang tengah dirawat dalam kondisi luka parah mengungkapkan bahwa ia diserang oleh lima orang.
Baca Juga: Polisi Turun Tangan Selidiki Kasus Keracunan Makanan di Palabuhanratu Sukabumi
Tiga di antaranya membawa senjata tajam jenis parang, sementara satu pelaku lainnya menodongkan pistol dan menghadang mobilnya.
Ahmad juga mengenali salah satu pelaku yang memegang senjata api, yakni pria bernama Jono alias Ian.
Ia mengungkapkan bahwa Jono pernah menuduhnya sebagai informan polisi (cepu), tuduhan yang dibantah oleh Ahmad.
Konflik lama di Jembatan Kertapati diduga menjadi pemicu aksi pembalasan tersebut.
Ahmad menjelaskan bahwa saat kejadian ia berusaha melarikan diri ke rumah warga dalam kondisi luka parah.
Warga awalnya mengira ia tengah dikejar polisi karena terdengar suara tembakan, namun setelah melihat kondisi Ahmad, mereka langsung membawanya ke rumah sakit.
Hingga saat ini, Ahmad masih menjalani perawatan intensif dengan luka di sekujur tubuh yang dibalut perban.