Keputusan tersebut diambil agar ia dapat mendukung penuh karier politik suaminya, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perekonomian Prancis.
Baca Juga: Kebangetan, Kabel PLN Dicuri Maling, Satu Desa Gelap Gulita
Ketika Emmanuel Macron mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016, Brigitte memainkan peran penting dalam kampanyenya.
Setelah Macron resmi menjabat sebagai Presiden Prancis pada 7 Mei 2017, Brigitte resmi menjadi Ibu Negara dan menetap bersamanya di Istana Élysée.
Sebagai Ibu Negara, Brigitte tidak hanya mendampingi Macron dalam acara kenegaraan, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial.
Ia menerima banyak surat dari masyarakat dan memilih untuk memfokuskan perhatiannya pada isu-isu seperti disabilitas, perlindungan anak, dan pencegahan perundungan di sekolah.
Baca Juga: Kebangetan, Kabel PLN Dicuri Maling, Satu Desa Gelap Gulita
Pada September 2018, Brigitte meluncurkan proyek LIVE (Institute of Vocations for Employment) yang bertujuan memberdayakan individu berusia 25 tahun ke atas yang belum memiliki pekerjaan atau akses pendidikan.
Institut pertama dibuka di Clichy-sous-Bois pada 2019, dan sejak itu berkembang ke wilayah lain seperti Valence dan Roubaix. Brigitte menjabat sebagai ketua asosiasi LIVE dan aktif memberikan kelas master di bidang teater dan sastra.
Selain itu, sejak Juni 2019, Brigitte Macron dipercaya sebagai Ketua Hospitals of Paris–Hospitals of France Foundation, sebuah organisasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan pasien, perawat, serta tenaga kesehatan di rumah sakit Prancis.
Baca Juga: Rudy Susmanto Kerahkan Ratusan Petugas Pengamanan Hewan Kurban, Disebar di Berbagai Titik
Meski kerap muncul dalam berbagai agenda resmi, Brigitte tetap menunjukkan sisi pribadinya sebagai istri, ibu, dan nenek.
Momen-momen sederhana, seperti interaksinya yang spontan dengan Presiden Macron, menunjukkan bahwa di balik perannya sebagai figur publik, Brigitte tetaplah sosok manusiawi yang hangat dan bersahaja.
