Menurutnya, tidak semua orang memiliki kapasitas untuk membedakan ijazah asli dan palsu.
"Kalau kita tunjukkan, apakah mungkin mereka bisa menentukan ini asli atau tidak? Misalnya saya bawa ijazahnya, saya kasih ke mereka. Nih, saya perlihatkan. Bisa nggak Anda membuktikan bahwa ini asli? Kan tidak mungkin juga," katanya.
Baca Juga: TP PKK Kota Bogor Tekan Angka Pernikahan Dini Lewat Campernik
Pernyataan Yakup tersebut kemudian viral dan memicu diskusi luas, terutama di media sosial.
Salah satu unggahan akun Instagram @presiden_netizen_official menyindir pernyataan tersebut dengan membandingkan dampak ijazah dengan senjata militer.
“Bukan nuklir atau rudal balistik yang bisa bikin chaos. Ternyata ijazah,” tulis akun tersebut dalam keterangannya.
Unggahan itu merujuk pada situasi global, seperti konflik Iran dan Israel, namun menyoroti bagaimana isu ijazah di Indonesia dianggap bisa lebih mengganggu kestabilan nasional.
Baca Juga: Vivo Y400 Pro Siap Meluncur 20 Juni: Inilah Spesifikasi dan Fitur Unggulannya
Reaksi warganet pun beragam, mulai dari komentar satir hingga kritik sosial. Seorang pengguna Instagram menulis, “Iya iyalah chaos, ijazahnya nggak ada,” dengan nada sinis.
Komentar lain menyamakan polemik ini dengan ketegangan antarnegara. “Rusia vs Ukraina, India vs Pakistan, Iran vs Israel, Indonesia vs Ijazah,” tulis seorang netizen.
Tak sedikit pula yang menyinggung latar belakang Yakup sebagai anak dari pengacara senior Otto Hasibuan.
“Susah si ya yang ngurusin pengacara magang modal bapak, kayak @gibran modal bapak sama paman,” tulis pengguna lainnya.
Baca Juga: DPRD Dukung Langkah Bupati Rudy Susmanto Perbolehkan Rapat di Hotel dan Restoran yang Ada di Bogor
Isu dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi sendiri telah mencuat sejak beberapa waktu lalu.
Meski Mahkamah Agung telah menolak gugatan terkait perkara tersebut, perdebatan di ruang publik masih terus berlanjut, menciptakan dinamika opini dan diskursus hukum yang tak kunjung reda.
