Minggu, 21 Desember 2025

Fakta dan Kronologi Mahasiswi UNS yang Nekat Bunuh Diri di Sungai Bengawan Solo

- Rabu, 2 Juli 2025 | 15:35 WIB
Seorang mahasiswi UNS semester akhir nekat terjun ke sungai Bengawan Solo, ini fakta dan kronologinya (Pixabay)
Seorang mahasiswi UNS semester akhir nekat terjun ke sungai Bengawan Solo, ini fakta dan kronologinya (Pixabay)

METROPOLITAN.ID - Insiden tragis terjadi di Kota Solo pada Senin siang (1/7/2025) saat seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) nekat melompat dari Jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo.

Aksi bunuh diri tersebut sontak menghebohkan warga yang melintas dan memicu pencarian intensif oleh tim SAR gabungan.

Korban diketahui bernama Devita Sari Anugraheni, mahasiswi Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021. Ia diduga melakukan upaya bunuh diri setelah meninggalkan sejumlah barang pribadi dan pesan tertulis di lokasi kejadian.

Kronologi Kejadian

Baca Juga: Bingung Liburan Sekolah ke Mana? Intip Tempat Wisata Terbaru di Malang Ini!

Kejadian bermula saat ditemukan sepeda motor Honda Beat merah putih dengan pelat nomor AA 3747 CY yang terparkir di atas Jembatan Jurug.

Di dekatnya, terdapat tas berisi handphone, alat pemotong (cutter), serta buku catatan yang memuat pesan pribadi yang diyakini ditulis oleh korban.

Seorang pengemudi ojek online, Hariadi, yang melintas di lokasi sempat melihat korban berdiri di atas besi jembatan.

Ia mengaku telah berteriak memperingatkan, namun tidak sempat mendekat sebelum korban terjun ke sungai dan hilang dari pandangan.

Tinggalkan Pesan Menyentuh

Baca Juga: Yamaha Rilis Yamalube Power XP Matic, Oli Khusus Skutik 125 cc dengan Harga Terjangkau

Dalam catatan yang ditinggalkan, Devita menyampaikan bahwa tindakannya tidak berkaitan dengan keluarga maupun kampus, melainkan pergulatan pribadi yang ia alami. Ia mengaku merasa lelah secara mental dan tak sanggup lagi menanggung beban yang ia rasakan.

“Aku pergi ya, jangan salahkan keluarga atau tempat instansi aku kuliah. Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri. Terkadang, aku bukan diriku. Aku capek. Maaf untuk Bapak Dr. Sumardiyono, S.Km karena telah menghianati dan berjanji untuk bertahan. Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa, aku nggak... Aku capek... Bu maaf aku tak sekuat ibu.”

Identitas dan Riwayat Korban

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X