Minggu, 21 Desember 2025

Angka Pernikahan di Indonesia Terus Menurun, Faktor Ekonomi dan Tren Sosial Jadi Pemicu

- Rabu, 23 Juli 2025 | 16:00 WIB
Ilustrasi pernikahan, menurut data yang ada angka pernikahan di Indonesia cenderung menurun, ini sejumlah faktor yang menyebabkannya. (Getty Images/iStockphoto : ridzky setiaji)
Ilustrasi pernikahan, menurut data yang ada angka pernikahan di Indonesia cenderung menurun, ini sejumlah faktor yang menyebabkannya. (Getty Images/iStockphoto : ridzky setiaji)

METROPOLITAN.ID - Angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam satu dekade terakhir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pernikahan turun dari 2.110.776 kasus pada 2014 menjadi 1.478.302 kasus pada 2024.

Penurunan sebesar 6,3 persen ini tercatat sebagai yang terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Petugas Gabungan Ciduk Pengamen Viral Bentak Sopir Angkot di Kota Bogor, Beraksi Dalam Keadaan Mabuk, Begini Tampangnya

Fenomena ini didorong oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kondisi ekonomi yang semakin berat.

Selain itu, tren sosial seperti "Marriage is Scary" yang ramai diperbincangkan di media sosial, turut memengaruhi persepsi generasi muda terhadap pernikahan.

Tren "Marriage is Scary" pertama kali muncul di TikTok, yang menunjukkan kekhawatiran perempuan terhadap kehidupan pernikahan.

Tren ini semakin meluas setelah banyak kasus rumah tangga viral di media sosial.

Baca Juga: Ozzy Osbourne Meninggal Dunia karena Apa? Penyanyi Musik Heavy Metal Ini Tutup Usia di Umur 76 Tahun

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), beberapa alasan utama seseorang menunda pernikahan adalah pendidikan, situasi keuangan, dan tempat tinggal.

Semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan ekonomi, serta tinggal di wilayah perkotaan, semakin besar kecenderungan individu untuk menunda pernikahan.

Sementara itu, angka perceraian justru meningkat. Pada 2014, tercatat 344.237 kasus perceraian, dan naik menjadi 394.608 pada 2024. Angka tertinggi terjadi pada 2022 pasca pandemi, yaitu mencapai 516.344 kasus.

Baca Juga: Turis Timur Tengah dan Empat Warga Puncak Bogor Kepergok Buang Sampah ke Jalan

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X