Minggu, 21 Desember 2025

Mahasiswa Bandung Diserang di Dalam Kampus, Benarkah Ada Dalang di Balik Kerusuhan UNISBA dan UNPAS?

- Selasa, 2 September 2025 | 19:08 WIB
Kerusuhan UNISBA dan UNPAS.
Kerusuhan UNISBA dan UNPAS.

 

METROPOLITAN.ID - Kerusuhan pecah di dua kampus ternama di Bandung, yakni Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas), pada Senin malam, 1 September 2025, usai aksi demonstrasi mahasiswa yang berujung ricuh di kawasan Gedung DPRD Jawa Barat.

Namun yang menggemparkan publik bukan semata bentrokan di jalan, melainkan tindakan aparat yang menerobos masuk ke lingkungan kampus dan menembakkan gas air mata serta peluru karet ke arah mahasiswa yang sedang berlindung.

Kejadian ini terekam dalam video yang beredar luas di media sosial, termasuk diunggah oleh akun Instagram @info.mahasiswaunisb.

Baca Juga: Kronologi Tembakan Gas Air Mata ke Kampus Unisba versi Polisi

Dalam rekaman tersebut, terlihat suasana mencekam saat asap tebal menyelimuti lorong-lorong kampus, dan mahasiswa berlarian dalam kepanikan, sebagian bahkan terjatuh dan sesak napas.

Kerusuhan bermula saat ratusan mahasiswa dari berbagai universitas menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, sebagai bagian dari gelombang demonstrasi nasional terkait tuntutan reformasi tata kelola pemerintahan, penghentian kekerasan aparat, serta desakan terhadap DPR dan pemerintah pusat.

Ketika malam menjelang, bentrokan terjadi. Aparat keamanan melepaskan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun yang mencengangkan, aparat masuk ke dalam kawasan kampus Unisba dan Unpas, dan tetap menembakkan gas air mata serta peluru karet.

Padahal, konstitusi dan hukum nasional jelas melarang aparat keamanan masuk ke area kampus tanpa izin, kecuali dalam situasi darurat dan dengan prosedur ketat.

Baca Juga: Umar Amarudin Sudah Pulang ke Rumah, Ceritakan Detik-detik Kejadian Sebelum jadi Korban Luka saat Demo Ricuh di Jakarta

Kampus Jadi Medan Perang

Menurut laporan lapangan yang dihimpun oleh relawan medis dan mahasiswa, puluhan mahasiswa mengalami luka-luka ringan hingga serius, baik akibat terkena gas air mata maupun tembakan peluru karet.

Beberapa bahkan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami sesak napas, pingsan, dan luka tembak di kaki atau punggung.

Posko medis darurat yang semula didirikan di dalam kampus akhirnya menjadi lokasi evakuasi utama. Sementara itu, civitas akademika dari Unisba dan Unpas disebutkan belum sempat mengeluarkan pernyataan resmi hingga berita ini diturunkan.

Kecaman keras datang dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung. Melalui pernyataan resmi di akun @LBHBandung di platform X (dulu Twitter), mereka menyebut tindakan aparat sebagai teror negara terhadap kebebasan akademik dan hak konstitusional mahasiswa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X