Menurut narasinya, Arya sebelum meninggal disebut akan ditugaskan ke Finlandia, negara yang oleh Balqis diklaim sebagai markas besar etika digital dunia. Spekulasi itu sontak memperkeruh opini publik dan menimbulkan perdebatan baru.
Lantas, siapa sosok Balqis Humaira yang viral karena menyinggung kasus Riza Chalid?
Siapa Balqis Humaira?
Meski viral, identitas Balqis Humaira hingga kini masih menjadi misteri. Banyak warganet menduga ia menggunakan wajah buatan teknologi AI untuk menyamarkan jati diri aslinya.
Jika ditelusuri, akun TikTok @balqishumaira30 dan Instagram @balqishumaira77 menunjukkan konsistensi visual yang tidak biasa.
Hampir semua konten menggunakan wajah yang terlihat sempurna namun tanpa detail natural yang biasanya dimiliki manusia. Dari ekspresi hingga tekstur kulit, para pengamat media digital menduga kuat bahwa wajah tersebut merupakan hasil generative AI, bukan potret asli seseorang.
Baca Juga: Pemeriksaan Ketiga Riza Chalid Kembali Tanpa Kepastian, Kejagung Perkuat Upaya Pemulangan
Tak hanya itu, di bio akun media sosialnya Balqis menuliskan klaim besar: “anggota aktif Sekjen PBB 2045.” Klaim ini terdengar luar biasa, tetapi hingga kini tidak pernah ada verifikasi resmi dari pihak berwenang ataupun sumber internasional.
Lebih jauh, tidak ada satu pun unggahan Balqis yang menampilkan aktivitas personal, interaksi nyata, atau bukti keberadaan fisik di dunia offline.
Semuanya terbatas pada narasi, potongan video, dan gambar yang sulit ditelusuri ke realitas. Dari analisis ini, muncul dugaan bahwa Balqis Humaira mungkin bukan sosok manusia nyata, melainkan identitas virtual yang sengaja dibangun dengan memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan persona digital.
Justru karena itulah, sosok Balqis semakin menarik perhatian. Apakah ia hanya sekadar kreator konten yang lihai memainkan isu politik? Ataukah ada kekuatan tertentu di belakangnya yang mendorong narasi-narasi lantang tersebut?
Yang jelas, keberanian menyebut nama besar seperti Riza Chalid di ruang publik digital membuat Balqis Humaira terus menjadi sorotan. Namun pertanyaan publik tentang “siapa sebenarnya Balqis Humaira?” masih menggantung tanpa jawaban pasti.
