Sementara itu, PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kota Bandung melalui program PAAREDI (Pola Asuh Remaja dan Anak di Era Digital) berfokus pada penguatan pola asuh yang relevan dengan tantangan era digital.
Di sisi lain, Dinas Sosial Kota Bandung menegaskan perannya dengan menyediakan berbagai pelatihan keterampilan bagi perempuan, mulai dari pastry, barista, hingga barber shop, sebagai upaya memperkuat kemandirian ekonomi keluarga.
Denny Hernawan dari Tim Khusus Tim Operasi Pekat (TOP) Kota Bandung berharap hasil FGD ini mampu menjadi rekomendasi kebijakan yang konkret untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bandung.
Melalui sinergi lintas sektor, diharapkan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bandung dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.***
