METROPOLITAN.ID - Pratu Johari Alfarizi, anggota Komando Cadangan Strategis (Kostrad) yang gugur setelah terjatuh dari tank Marder, mendapatkan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa dan mendapatkan santunan dari TNI AD.
Pratu Johari Alfarizi, Anggota pasukan elite TNI AD ini meninggal dunia saat menjalankan tugas sebagai prajurit dalam rangka persiapan HUT ke-80 TNI.
Peristiwa tragis menimpa Pratu Johari Alfarizi pada Sabtu, 4 Oktober 2025, di Jalan Medan Merdeka tepat di depan Stasiun Gambir, kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Saat itu, Johari bersama kru rangkaian defile alutsista HUT ke-80 TNI tengah melaksanakan pergeseran material dari Monas menuju depan kantor Mahkamah Agung.
Pada pukul 22.40 WIB, rangkaian tersebut melintas di depan Stasiun Gambir.
Baca Juga: Kepala Bappeda Minta Anak Buah Terapkan Budaya Berakhlak saat Jalankan Tugas
Dalam insiden itu, Pratu Johari yang merupakan kru tank Marder hendak menurunkan antena kendaraan tempur tersebut agar tidak terhalang jembatan penyeberangan pejalan kaki.
Namun, saat tengah menghadap belakang, Johari tidak menyadari keberadaan jembatan tersebut dan kepalanya terbentur dengan keras.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Pratu Johari dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit pada pukul 23.12 WIB dengan penyebab utama patah leher akibat benturan tersebut.
Panglima TNI Jenderal Sjafrie Sjamsuddin menegaskan bahwa Pratu Johari mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa sebagai penghargaan atas pengabdiannya.
Baca Juga: Heboh! Situs Federasi Sepakbola Malaysia Jadi Korban Peretasan Saat Persiapan Banding Sanksi FIFA
Selain itu, santunan dan kenaikan pangkat luar biasa juga diberikan kepada Praka Mar Zaenal Mutaqim, prajurit Kostrad lain yang gugur jelang peringatan ulang tahun ke-80 TNI.
Kejadian ini mengenang dedikasi dan pengorbanan para prajurit Kostrad dalam setiap tugas mereka, khususnya saat mendukung kegiatan besar negara seperti parade militer HUT TNI.
