Dalam perannya, Eric bertanggung jawab terhadap akuisisi bisnis, pembiayaan proyek, desain, konstruksi, hingga branding dan manajemen hotel serta properti milik keluarga Trump di seluruh dunia.
Melansir dari berbagai sumber, Eric disebut berperan penting dalam kebangkitan Trump Golf, mengembangkan bisnis tersebut dari hanya tiga properti pada 2006 menjadi 21 klub eksklusif di berbagai negara—termasuk Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
Selain itu, ia juga memimpin sejumlah proyek prestisius seperti Trump Hotels, Mar-a-Lago Club, serta Trump Winery di Virginia yang sukses besar di industri minuman anggur.
Didirikan pada 2011, Trump Winery bahkan sempat meraih penghargaan Rising Star of the Year 2013 dari Wine Enthusiast berkat inovasi dan ekspansi agresif yang dilakukan Eric.
Saat ini, ia mengawasi lebih dari 20 proyek besar internasional, termasuk kerja sama di Republik Dominika, Indonesia, Filipina, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Oman, India, dan Uruguay, memperluas jangkauan merek Trump secara global.
Jejak Filantropi dan Kontroversi
Di luar bisnis, Eric sempat mendirikan Eric Trump Foundation, yayasan amal yang berfokus membantu pasien anak-anak penderita kanker di Rumah Sakit Anak St. Jude, Tennessee.
Melalui yayasan itu, ia menjanjikan donasi senilai hampir 28 juta dolar AS untuk mendukung penelitian dan perawatan medis anak-anak.
Namun, perjalanan yayasan tersebut tak lepas dari kontroversi.
Pada 2017, majalah Forbes menerbitkan laporan investigasi yang menuding bahwa sebagian dana dari yayasan dialihkan menjadi pendapatan bagi Trump Organization.
Laporan itu menyebut bahwa sekitar 1,2 juta dolar AS tidak memiliki penerima yang terdokumentasi di luar perusahaan keluarga, bahkan menuding Yayasan Donald J.
Trump pernah menyalurkan 100 ribu dolar kepada yayasan Eric yang kemudian “kembali” ke organisasi bisnis keluarga.
Juru bicara Eric menepis tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa Trump Organization tidak pernah mengambil keuntungan dari aktivitas filantropi milik Eric.
Imbas dari polemik itu, pada Desember 2016, Eric memutuskan untuk menutup yayasan tersebut, dengan alasan ingin menghindari konflik kepentingan karena sang ayah telah menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.