Baca Juga: BYD Siap Tantang Toyota dan Honda, Luncurkan K-Car Listrik Pertamanya di Japan Mobility Show 2025
Wawa Lukman bukanlah nama baru di dunia kreatif. Selain dikenal sebagai pebisnis di sektor olahraga, ia juga pencipta lagu produktif yang telah menulis lebih dari 150 karya musik lintas genre, mulai dari lagu anak-anak, religi, hingga pop.
Lagu-lagunya dapat dijumpai di berbagai platform digital seperti Spotify, dan banyak di antaranya mendapat apresiasi dari publik.
Tak berhenti di dunia musik, Wawa juga aktif sebagai kreator konten YouTube melalui kanal @wawalukman8004.
Kanal tersebut berisi berbagai podcast inspiratif yang menampilkan obrolan bersama figur publik ternama, mulai dari Raffi Ahmad, Nagita Slavina, hingga Titiek Puspa. Wawa dikenal memiliki gaya berbincang yang hangat, edukatif, dan mengedepankan nilai-nilai motivasi hidup.
Namun kali ini, namanya mencuat karena alasan berbeda. Insiden ambruknya atap lapangan padel di Anwa Racquet Club membuat publik bertanya-tanya mengenai kualitas konstruksi dan izin operasional tempat olahraga elit tersebut.
Baca Juga: Jalan Viral Pronojiwo, Wisata Alam Lumajang dengan View Gunung Semeru yang Menakjubkan
Wawa Lukman Minta Maaf
Menanggapi ramainya pemberitaan, Wawa Lukman akhirnya angkat bicara di hadapan awak media.
Ia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada semua pihak yang terdampak, termasuk penyelenggara turnamen, peserta, dan pengunjung yang sempat berada di lokasi saat insiden terjadi.
“Kalau secara teknis semua sudah oke, tapi tadi memang hujan terlalu besar. Sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Sekali lagi kami mohon maaf,” ujar Wawa kepada awak media usai kejadian.
Dalam pernyataannya, Wawa juga menyampaikan apresiasi kepada pihak penyelenggara turnamen yang tetap bersikap profesional dan memahami situasi sulit tersebut.
“Ya, terima kasih kepada Prime Tournament yang sudah berbesar hati ya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Wawa menegaskan bahwa seluruh fasilitas Anwa Racquet Club telah memiliki izin resmi sejak awal beroperasi. Ia memastikan bahwa pembangunan dan pengelolaan klub dilakukan sesuai prosedur dan standar keselamatan yang berlaku.
“Tempat ini berizin. Kalau tidak, tidak mungkin bisa berdiri sebesar ini dan digunakan untuk turnamen nasional,” ungkapnya.