Minggu, 21 Desember 2025

Profil Sultan Muhammad Salahuddin, Pahlawan Nasional 2025 dari Bima

- Senin, 10 November 2025 | 21:03 WIB
Sultan Bima XIV Muhammad Salahuddin. ANTARA/HO-Museum Samparaja (CWM)
Sultan Bima XIV Muhammad Salahuddin. ANTARA/HO-Museum Samparaja (CWM)

Ia memahami bahwa di era modern, kekuatan sejati sebuah bangsa diukur dari kecerdasan rakyatnya, bukan hanya dari militer.

Sultan Muhammad Salahuddin secara agresif mencanangkan sistem pendidikan modern di wilayah kekuasaannya.

Pada tahun 1921, ia mendirikan Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Kota Raba, yang merupakan sekolah dasar modern dengan kurikulum Barat yang disesuaikan dengan nilai-nilai lokal.

Pada tahun 1922, ia mendirikan Sekolah Kejuruan Wanita, sebuah langkah progresif yang menunjukkan kesadaran beliau akan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa.

Baca Juga: Sejarah dan Kontroversi BRIN, Lembaga Penelitian yang Kini Dikomandoi Prof Arif Satria

Di tahun yang sama, ia mendirikan sekolah agama dan umum di seluruh kejenelian (kecamatan) Kesultanan Bima, memastikan akses pendidikan merata.

Kebijakan yang paling berani dan visioner adalah program beasiswa masif. Beasiswa ditujukan bagi pelajar berprestasi untuk belajar di kota-kota besar di Indonesia, seperti Makassar dan kota-kota di Jawa.

Bahkan, Sultan Muhammad Salahuddin mengirimkan pelajar ke Timur Tengah untuk memperdalam ilmu agama dan pengetahuan umum.

Kebijakan ini membuktikan bahwa ia tidak hanya berjuang melawan kolonialisme fisik, tetapi juga berjuang melawan keterbelakangan dan kebodohan, membangun fondasi intelektual bagi generasi penerus yang kelak akan memimpin Republik Indonesia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X