Minggu, 21 Desember 2025

Kisah Keluarga Pelaku Peledakan SMAN 72: Tak Punya Tempat Curhat, Orang Tua Bercerai, Sang Ibu Bekerja di Luar Negeri

- Rabu, 19 November 2025 | 16:00 WIB

 

METROPOLITAN.ID - Kasus peledakan yang mengguncang SMAN 72 Jakarta pada 7 November 2025 mengungkap sisi lain kisah keluarga sang pelaku, yang masih berstatus Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).

Polda Metro Jaya mengungkap fakta-fakta mengejutkan mengenai kondisi keluarga pelaku yang diduga menjadi faktor pemicu ledakan di SMAN 72 Jakarta. 

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin menyampaikan bahwa sang pelaku nekat melakukan aksinya karena tidak memiliki tempat untuk curhat dan merasa sendiri, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.

Situasi tersebut menyebabkan pelaku mengalami tekanan emosional yang tinggi tanpa adanya wadah untuk berbagi keluh kesah.

Fakta ini menjadi perhatian serius bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk meningkatkan pendampingan anak.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto melaporkan bahwa pelaku tinggal hanya bersama ayahnya, sementara sang ibu bekerja di luar negeri.

Dalam proses penyidikan, ayah pelaku sudah diperiksa polisi, sedangkan ibu pelaku belum bisa dimintai keterangan karena masih berada di luar negeri.

Lebih lanjut, kondisi keluarga pelaku memang tidak harmonis karena kedua orang tua pelaku sudah berpisah.

Perceraian ini diakui memberikan dampak emosional terhadap pelaku yang turut memperkeruh keadaan mental dan psikologisnya.

Tekanan psikososial yang dialami pelaku pun menjadi sorotan dalam mengurai motif di balik peledakan tersebut.

Kasus ini juga membuka diskusi yang lebih luas mengenai pentingnya peran keluarga sebagai sumber dukungan emosional, terutama bagi anak-anak yang menghadapi konflik.

Ketidaktersediaan tempat curhat dan kurangnya pendampingan dalam keluarga menjadi faktor risiko yang harus diperhatikan serius oleh masyarakat, sekolah, dan aparat penegak hukum.

Kondisi pelaku yang sedang dalam masa pemulihan pasca operasi dan belum bisa dimintai keterangan juga menjadi tantangan bagi proses hukum yang berjalan.

Namun, langkah-langkah cepat penyidik dalam memeriksa keluarga dan menggali latar belakang menjadi kunci untuk mendapatkan gambaran utuh tentang kasus ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X