METROPOLITAN.ID - Insiden memilukan terjadi di sebuah rumah sakit pemerintah di Indore, Madhya Pradesh, India.
Dua bayi yang tengah menjalani perawatan intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dilaporkan meninggal dalam dua hari berturut-turut pada September 2025.
Kasus ini menimbulkan kemarahan publik setelah dugaan gigitan tikus ditemukan pada tubuh kedua pasien tersebut.
Peristiwa ini langsung memicu gelombang kritik terhadap manajemen rumah sakit, terutama setelah beredar sebuah video yang memperlihatkan tikus berkeliaran bebas di ruang NICU, area yang seharusnya steril dan memiliki standar higienitas tertinggi.
Rekaman tersebut memperlihatkan bagaimana tikus-tikus masuk ke sisi tempat tidur pasien, sehingga memicu pertanyaan besar mengenai kelayakan fasilitas dan pengawasan keamanan lingkungan di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Sejarah Letusan Gunung Semeru, Jejak Erupsi Panjang dari 1818 hingga Aktivitas Terbaru 2025
Bayi pertama yang menjadi korban adalah seorang bayi perempuan berusia 15 hari. Ia dirawat karena anemia kongenital dan dilaporkan memiliki berat badan sangat rendah, sekitar 1 kilogram.
Kondisi ini membuatnya sangat rentan terhadap infeksi apa pun, termasuk luka terbuka akibat gigitan hewan.
Keesokan harinya, kejadian serupa menimpa bayi kedua yang merupakan pasien rujukan dari Dewas.
Bayi tersebut memiliki berat 1,6 kilogram dengan kondisi medis serius dan membutuhkan pemantauan intensif.
Pada tubuhnya juga ditemukan bekas gigitan tikus, meski pihak rumah sakit mengklaim luka tersebut bukan penyebab utama kematiannya.
Namun demikian, temuan tersebut tetap menjadi sorotan karena menunjukkan adanya kelalaian pengawasan kebersihan di area yang seharusnya paling aman bagi pasien rentan, terutama bayi prematur dan bayi dengan gangguan medis.
Beredarnya video tikus berkeliaran di dalam ruang NICU segera memicu reaksi keras. Netizen, aktivis hak pasien, hingga organisasi kesehatan langsung menuntut investigasi mendalam dan transparansi dari pihak rumah sakit maupun pemerintah daerah.