METROPOLITAN.ID - Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Abdul Somad atau yang akrab disapa Gus Dul, mengajak seluruh kader Nahdlatul Ulama di wilayahnya untuk memperkuat konsolidasi internal organisasi.
Ajakan ini dianggap penting sebagai langkah strategis menghadapi kondisi sosial serta perubahan demografi yang semakin dinamis dan kompleks.
Pesan tersebut ia sampaikan ketika membuka kegiatan Konsolidasi Kader Penggerak NU yang digelar di Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI), Leuwiliang, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (22/11).
Dalam kesempatan itu, Gus Dul menegaskan bahwa pengabdian melalui NU merupakan bagian dari ibadah serta upaya untuk menghadirkan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya warga nahdliyin di Kabupaten Bogor.
Baca Juga: 22 Tahun Yayasan Pendidikan Sumarno Mencerdaskan Bangsa, Dari Gratis Hingga Ribuan Siswa
Ia mengingatkan bahwa konsolidasi organisasi menjadi kebutuhan mendesak mengingat besarnya basis struktural dan kultural NU di daerah tersebut.
Kabupaten Bogor dengan hampir 6 juta penduduk disebut sebagai salah satu kawasan dengan jumlah nahdliyin terbesar di Indonesia.
Tercatat lebih dari 1.500 pesantren tersebar di 40 kecamatan, sehingga NU dituntut memiliki organisasi yang kokoh, solid, dan sistematis dalam memberikan pelayanan dan kebermanfaatan bagi umat.
Gus Dul menekankan bahwa kaderisasi adalah kewajiban strategis yang tidak boleh dianggap sebagai sekadar formalitas.
Baca Juga: Film Agak Laen 2 Kapan Tayang di Bioskop? Ini Jadwal, Daftar Pemain dan Sinopsis Lengkapnya
Menurutnya, seluruh perangkat organisasi di setiap tingkatan harus memastikan proses kaderisasi berlangsung efektif dan berfungsi sebagaimana mestinya.
“Setiap kader memikul amanah untuk melanjutkan perjuangan para muassis dan masyaikh NU. Komitmen tersebut harus kita jaga,” ujar Gus Dul.
Ia juga mengingatkan pentingnya memahami nilai-nilai dasar NU sebagai fondasi utama gerakan. Kader, katanya, harus menyadari posisi strategisnya dalam memperkuat umat dan membawa NU menjadi organisasi yang semakin berpengaruh.
Upaya memperkokoh konsolidasi di tubuh NU, lanjutnya, harus selaras dengan kebutuhan masyarakat serta perubahan besar yang sedang terjadi, termasuk tantangan demografi yang memengaruhi pola pelayanan keagamaan dan sosial.