METROPOLITAN.ID - Di tengah upaya pemulihan pasca banjir bandang, warga Desa Meunasah Lhok, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, justru dikejutkan dengan penemuan bangkai seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang terjebak dalam timbunan kayu serta lumpur pada Sabtu, 29 November 2025.
Peristiwa tak biasa itu sontak menjadi perhatian masyarakat sekitar. Betapa tidak, satwa dilindungi tersebut selama ini dikenal hidup di kawasan hutan yang jauh dari aktivitas manusia, sehingga kemunculannya di area permukiman membuat warga terkejut dan prihatin.
Dari keterangan warga dan tim yang melakukan pemeriksaan di lokasi, gajah malang itu diyakini hanyut akibat banjir bandang yang terjadi setelah luapan Sungai Meureudu pada Selasa, 25 November 2025.
Kawasan hilir sungai yang sempit dengan aliran air deras membuat apa pun yang terseret banjir berpotensi terbawa hingga ke area permukiman.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Jogging di Jakarta, Ada Wi-Fi dan Alat Fitness Gratis
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, gajah tersebut kemungkinan berasal dari hutan yang berada tak jauh dari aliran sungai.
Ketika banjir besar datang, derasnya arus bercampur lumpur pekat dan potongan kayu membuat banyak satwa liar tidak sempat menyelamatkan diri.
Arus kuat itulah yang diperkirakan menyeret gajah hingga ke desa, sebelum akhirnya tubuhnya tertimbun material banjir.
Warga Terkejut Saat Pertama Kali Menemukan Gajah
Seorang warga yang pertama menemukan bangkai gajah mengaku kaget melihat kondisinya. Hewan berbadan besar itu terlihat terbenam dalam tumpukan kayu gelondongan dan lumpur tebal, menunjukkan betapa kuatnya arus banjir yang melandanya.
Situasi ini juga membuat warga sempat panik, mengingat penanganan satwa dilindungi membutuhkan prosedur khusus dan melibatkan pihak berwenang.
Hingga berita ini diturunkan, petugas terkait masih berada di lokasi untuk melakukan identifikasi lanjutan. Mereka juga tengah menyiapkan langkah penanganan bangkai gajah agar tidak menimbulkan risiko pencemaran lingkungan maupun ancaman kesehatan bagi warga.
Beberapa opsi penanganan yang mungkin dilakukan antara lain penguburan di lokasi tertentu, pemindahan ke titik yang lebih aman, atau pembakaran terkendali sesuai prosedur konservasi.