METROPOLITAN.ID - Ribuan pengendara di Jakarta pada har ini kembali dibuat waspada. Pasalnya, hari ini merupakan hari terakhir Operasi Zebra 2025. Lantas, di mana saja lokasi Operasi Zebra 2025 di Jakarta 2025 hari terakhir ini Minggu, 30 November 2025?
Hari ini merupakan hari terakhir pelaksanaan Operasi Zebra 2025, sebuah operasi penegakan hukum lalu lintas berskala nasional yang sudah berlangsung sejak pertengahan November.
Pengemudi kendaraan pribadi maupun umum diminta lebih berhati-hati karena pola razia tahun ini tidak lagi terpusat di satu titik, melainkan bergerak dinamis mengikuti arus pelanggaran.
Operasi Zebra yang digelar tiap tahun ini menjadi salah satu agenda besar Korps Lalu Lintas Polri untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas sekaligus mempersiapkan pemasangan pola pengamanan menjelang Operasi Lilin pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).terakh
Baca Juga: Banjir Besar Aceh Memakan Korban Satwa Liar, Gajah Sumatera Tertimbun Kayu dan Lumpur
Berdasarkan informasi dari Humas Polri, Operasi Zebra 2025 dilaksanakan selama 14 hari, mulai 17 November hingga 30 November 2025.
Dengan demikian, hari ini menjadi momentum penutup rangkaian razia intensif yang digelar serentak di berbagai daerah Indonesia.
Namun Korlantas menegaskan, fokus operasi tidak hanya pada penindakan, tetapi juga edukasi publik. Melalui akun resminya, @korlantspolri.ntmc memberikan himbauan.
"Ayo, cek kelengkapan surat dan kendaraan Anda. Patuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama. Jadikan keselamatan sebagai kebutuhan, bukan sekedar kewajiban," isi keterangan akun Instagram @korlantspolri.ntmc, seperti dikutip Metropolitad.id.
Salah satu hal yang membedakan Operasi Zebra tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya adalah perubahan metode razia.
Bila biasanya polisi menerapkan pola stasioner, yakni berkumpul di satu titik penyekatankini pola tersebut tidak lagi digunakan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Jogging di Jakarta, Ada Wi-Fi dan Alat Fitness Gratis
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, menjelaskan bahwa jajaran lalu lintas kini menerapkan metode hunting system, yakni petugas bergerak menyisir sejumlah ruas jalan untuk mencari pelanggaran secara mobile.
Kombes Komarudin menegaskan, “Kita tidak lagi menggunakan pola razia stasioner, tapi lebih menggunakan hunting system.”
Dengan pola seperti ini, pengendara tidak bisa lagi memprediksi lokasi razia secara pasti. Petugas akan mendekati area-area rawan pelanggaran dengan mobil patroli maupun kendaraan ringan, sehingga ruang gerak pengguna jalan yang tidak tertib akan lebih mudah terpantau.
