METROPOLITAN.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan pesan tegas kepada para guru agar tidak ragu menindak murid yang bersikap kasar atau kurang ajar di sekolah.
Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (28/11/2025).
"Guru-guru yang baik kadang-kadang harus tegas. Karena anak-anak kita yang memang namanya anak-anak ada yang nakal. Ada yang malas. Bener. Saya boleh kasih satu pengakuan. Aku termasuk yang nakal dulu. Untung udah jadi presiden. Tapi memang kalau guru-guru saya dulu nggak tegas, nggak keras sama saya, saya nggak bisa berdiri di sini," ujar Prabowo dalam pidatonya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (1/12/2025).
Ketegasan Guru Penting untuk Membentuk Karakter
Prabowo menekankan bahwa ketegasan guru tidak hanya menjaga wibawa pendidik, tetapi juga membentuk karakter generasi muda.
Baca Juga: Peringatan Hari Bambu Nasional, Pelatihan TOT Senam Kebudayaan Indonesia Digelar di Bogor
Ia menyoroti fenomena meningkatnya perilaku murid yang berani membalas teguran, menjawab dengan nada tinggi, hingga menunjukkan sikap tidak pantas terhadap guru.
"Kalau anak nakal terus dibiarkan, dia nggak bisa jadi orang baik," tegasnya.
"Kalau nakal itu oke lah ya. Tapi kalau kurang ajar, ini nggak beres nih kurang ajar. Kadang-kadang ada murid yang kurang ajar ditegur oleh guru dia membalas, merasa dirinya jagoan," sambung Presiden Prabowo.
Tak Perlu Takut Bersikap Tegas
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa guru tidak perlu takut bersikap tegas, apalagi menghadapi murid yang berasal dari keluarga pejabat atau tokoh publik.
Ia mencontohkan pengalamannya saat menjabat Menteri Pertahanan:
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah BK Porprov Jabar 2026, Jujitsu Kabupaten Sukabumi Optimis Rebut Juara Umum
Ia pernah menerima laporan seorang kepala sekolah yang mencabut status seorang siswa karena perilakunya yang tidak pantas, mulai dari menjawab dengan nada ketus hingga membanting pintu.