METROPOLITAN.ID - Jika dulu penipuan hanya mengandalkan telepon atau pesan singkat, kini pelaku memanfaatkan video call hingga Zoom meeting untuk menciptakan suasana yang tampak resmi dan meyakinkan calon korban.
Sebuah rekaman yang diunggah akun Instagram @info_jabodetabek memperlihatkan seorang perempuan tengah melakukan video call dengan seseorang yang mengaku sebagai anggota kepolisian.
Tidak tanggung-tanggung, pelaku menggunakan latar ruangan yang menyerupai kantor operasional polisi lengkap dengan seragam dan aksesoris pendukung.
Aksi tersebut menunjukkan bahwa para penipu saat ini bekerja secara profesional dan terorganisir.
Melalui unggahan tersebut menjelaskan bahwa penipuan dilakukan secara terstruktur. Pelaku terdiri dari dua orang, satu berperan sebagai kurir, seakan-akan membawa paket mencurigakan, dan satu lagi berpura-pura sebagai polisi, menuduh korban telah memesan obat-obatan terlarang.
Dari hal itu tujuannya membuat korban panik dan langsung mengikuti arahan mereka.
Dalam prosesnya, korban diarahkan untuk mengikuti Zoom meeting demi “klarifikasi” dan “membersihkan nama”. Setelah itu, pelaku mengirim sebuah tautan yang disebut sebagai data klarifikasi.
Faktanya, tautan tersebut adalah alat untuk meretas ponsel korban dan mengakses seluruh data pribadi, termasuk akun perbankan, foto, hingga percakapan pribadi.
Lebih mengkhawatirkan lagi, pelaku ternyata sudah mengantongi sebagian data korban sebelum menghubungi. Hal ini membuat tuduhan terkesan nyata dan korban lebih mudah terjebak.
Baca Juga: Bikin Kalap! Ini 5 Restoran Paling Viral di Bogor yang Selalu Ramai Wisatawan!
Hingga berita ini ditulis, video tersebut telah ditonton lebih dari 113 ribu kali dan disukai lebih dari seribu delapan ratus pengguna. Kolom komentar dipenuhi kegelisahan sekaligus kritik pedas terhadap praktik kejahatan digital yang semakin maju.
Salah satu warganet menuliskan komentar satir, “Penipu niat banget pakai Zoom gitu. Nggak apa-apa mba, kan ditangkapnya online.”
Komentar tersebut menggambarkan dua sisi masyarakat ketakutan terhadap modus baru sekaligus harapan agar pelaku bisa segera dilacak dan diproses hukum.
